BerandaTradisinesia
Rabu, 11 Agu 2020 11:33

Legenda Tembalang, Berasal dari Mata Air yang Kering Berkat Raden Pandan Arang

Patung Kuda Undip, ikon terkenal di Tembalang. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Nggak banyak yang tahu legenda Tembalang. Namanya yang unik ternyata punya hubungan dengan legenda yang beredar di masyarakat. Legenda apa?

Inibaru.id – Jalan-jalan di Kota Semarang kurang lengkap rasanya jika nggak cari tahu asal muasal nama daerahnya. Ya, setiap sudut di Kota Atlas ini menyimpan legenda serta cerita menarik. Salah satunya adalah Tembalang.

Kecamatan yang terletak di Semarang Selatan ini kini telah menjadi salah satu permukiman yang ramai yang penuh dengan fasilitas publik. Nggak heran, kini wilayah ini menjadi wilayah yang cukup padat penduduk. Tapi tahukah kamu asal usul daerah Tembalang?

Menurut cerita tutur yang beredar di masyarakat, asal usul Tembalang punya hubungannya dengan Raden Pandan Arang bersama santri-santrinya. Saat itu Raden pandan Arang mengadakan pertemuan dengan para santri dan abdi dalem.

Bukit Diponegoro, bukti kesuburan Tembalang. (Albertna.com)

Untuk menempuh perjalanan ke Selatan, Raden Pandan Arang berangkat bersama para santri dan abdi dalem sejumlah 50 orang. Dia bersama para pengikutnya kemudian berhenti di sebuah perkampungan di atas bukit yang sangat subur dengan sebagian besar penduduknya adalah petani.

Nggak hanya subur, daerah tersebut ternyata juga punya sembilan mata air yang menghasilkan air bersih yang melimpah. Warga setempat menyebutnya tuk sanga (Sembilan mata air).

Keberadaan mata air ini tentu menguntungkan bagi warga setempat. Namun semakin lama, kesembilan mata air tersebut mengeluarkan air yang cukup banyak hingga menggenang di berbagai tempat.

Saking besarnya, genangan tersebut bisa membentuk sebuah danau. Warga mencoba menghentikan alirannya dengan menutupinya dengan batu besar namun selalu saja tenggelam. Saat warga mulai putus asa, datanglah Raden Pandan Arang mengambil wudu dan menunaikan salat.

Ilustrasi mata air. (Halo Semarang)

Selepas salat dan berdoa, Raden Pandan Arang berpesan pada warga bahwa sepeninggalnya beberapa mata air nggak akan keluar lagi airnya dan hanya akan ada satu mata air yang berfungsi.

“Cuma satu yang tersisa. Itu masih saudara-saudara perlukan untuk kehidupan sehari-hari. ,” ujar Raden pandan Arang versi cerita tutur.

Setelahnya Raden Pandan Arang berpesan agar warga menjaga kebersihan mata air yang tersisa tersebut dan memberi nama kampung tersebut dengan nama Tembalang. Tembalang berasal dari kata "tambal" dan "ilang" (hilang).

Sepeninggal Raden Pandan Arang, beberapa mata air mulai mengecil dan kemudian berhenti mengeluarkan air. Cuma ada satu mata air yang masih mengeluarkan air, bahkan itu pun dalam jumlah yang sedikit.

Kini kesuburan Tembalang sudah berubah menjadi permukiman dan gedung yang begitu rapat. Kira-kira satu mata air ini terletak di Tembalang sebelah mana ya, Millens? (SM/IB27/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: