Inibaru.id – Teh adalah minuman paling banyak dikonsumsi orang setelah air putih. Fakta itu menunjukkan betapa pentingnya minuman yang merupakan infusi dari seduhan daun, pucuk, dan tangkai Camellia sinensis tersebut. Dari manakah teh berasal?
Tanaman teh konon ditemukan di Yunan, sebuah provinsi di bagian barat daya Negeri Tirai Bambu. Kaisar Shennong dipercaya sebagai penemunya lantaran nggak sengaja menjumpai daun teh di panci airnya. Sejak saat itu, tradisi minum teh pun menyebar ke seluruh dunia.
Pada era Dinasti Qing, teh bertemu susu. Mereka pun mengonsumsi teh dengan susu. Namun, hal itu nggak berlaku di Jepang. Disajikan gratis di kedai makanan, teh ala Jepang tetap dinikmati apa adanya, meski ada pula yang menyajikannya dalam kondisi dingin.
Sementara, masyarakat Mongolia, yang berbatasan langsung dengan Tiongkok, memilih meminum teh bersama mentega. Hm, mungkin karena cuaca di sana dingin kali, ya! Ha-ha.
Cangkir Bertangkai dan Tidak
Masyarakat Asia biasa meminum teh dengan cangkir tanpa tangkai. Inilah yang membedakannya dengan orang Inggris. Sesuai dengan kebiasaan ngopi di Inggris, mereka juga menggunakan cangkir bertangkai saat menikmati teh.
Tradisi ngeteh sangat populer di Negeri The Beatles itu, yang dilakukan pada sore hari sebagai selingan dari makan siang menuju makan malam. Popularitas teh di Inggris konon sempat mengancam perdagangan alkohol di sana.
Buat kamu pencinta teh, mungkin kamu perlu memikirkan untuk tinggal di Inggris! Ha-ha. (IB20/E03)