BerandaTradisinesia
Minggu, 9 Jan 2021 17:00

Kisah Indonesia dan Eropa yang Terkait Berkat Katak

Ilustrasi - Daging katak dari Indonesia diburu negara-negara Eropa. (Twitter.com/happymama_id)

Nggak hanya terkait berkat sejarah penjajahan, Indonesia dan Eropa juga terkait berkat katak. Seperti apa sih kaitannya, ya?

Inibaru.id – Kalau membahas hubungan antara Indonesia dan Eropa, biasanya nggak jauh-jauh dari sejarah penjajahan dulu, ya Millens. Di masa modern, ternyata Indonesia dan Eropa juga bisa terkait gara-gara hewan yang sering kita sepelekan, yakni katak. Lo, ada apa sih hubungan antara katak, Indonesia, dan negara-negara Eropa, ya?

Jadi gini Millens, di negara-negara Eropa seperti Prancis, ternyata ada hidangan yang dibuat dari kaki katak. Hidangan ini laris-manis dan digemari banyak orang. Nah, ternyata kaki-kaki katak ini berasal dari rawa-rawa atau tempat lain di Indonesia, lo. Nyatanya, berdasarkan data pada 2013 lalu, 80 persen impor katak yang dilakukan negara-negara Eropa ternyata dari Indonesia!

Jangan heran ya kalau kamu melihat pemburu katak dengan senter di tangan atau kepala yang berkeliaran di malam hari. Katak-katak yang mereka buru ini kemudian dijual di pasar tradisional. Memang, ada yang dijadikan hidangan lokal sebagaimana Swike khas Purwodadi, namun kebanyakan diekspor ke Eropa.

Nggak hanya dikonsumsi masyarakat Indonesia, daging katak juga diekspor ke luar negeri, khususnya Eropa. (Twitter.com/Dandhy_Laksono)

Di Prancis, kaki katak sangatlah diburu. Setidaknya, 80 juta katak dikonsumsi setiap tahunnya. Nggak ingin membuat populasi katak semakin langka, Prancis pun melarang perburuan katak pada 1980. Hal ini membuat mereka mengimpor katak dari India dan Bangladesh. Namun, kedua negara tersebut kemudian melarang perburuan katak karena populasinya menurun drastis. Sejak saat itulah impor katak beralih ke Indonesia.

Kelompok pemerhati lingkungan Pro Wildlife sebenarnya mengkhawatirkan tingginya jumlah katak yang diburu di Indonesia. Apalagi, katak memegang peran penting bagi ekosistem. Sebagai contoh, hewan ini mengendalikan populasi sejumlah serangga dan hama.

Sayangnya, banyak masyarakat yang mulai mengetahui betapa berharganya katak. Sebagai contoh, pedagang dari Pasar Pagi Bogor bernama Sri Mulyani bahkan mengaku bisa mendapatkan keuntungan Rp 500 ribu setiap hari hanya dari menjual daging katak.

Di satu sisi, katak memang bisa jadi komoditas yang menguntungkan. Apalagi banyak orang di Eropa atau negara-negara lain yang mencarinya sebagai bahan makanan. Tapi, perburuan berlebihan memang bisa memberikan kerugian tersendiri.

Kalau kamu, senang dengan fakta tentang ekspor daging katak yang menguntungkan ini atau justru menyayangkannya, Millens? (Tem/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: