BerandaTradisinesia
Selasa, 22 Mei 2023 08:00

Kenapa Amangkurat V Disebut Sunan Kuning?

Kenapa Amangkurat V Disebut Sunan Kuning?

Ilustrasi pemberontakan koalisi Jawa-Tionghoa yang melawan VOC. (Detik News)

Selain disebut Amangkurat V, ternyata penguasa Kartasura itu juga memiliki julukan Sunan Kuning. Kira-kira, kenapa ya?

Inibaru.id – Pada masa pemerintahan Pakubuwana II, awalnya kaum Tionghoa menjadi sekutu dalam menghadapi VOC. Namun kemudian, Mataram memutuskan untuk berbalik memerangi orang-orang Tionghoa.

Kala itu ada satu tokoh terkenal yang menentang keputusan Pakubuwana II tersebut. Dia adalah Amangkurat V atau yang biasa disebut sebagai Sunan Kuning. Sunan Kuning bersama Laskar Tionghoa-Jawa bersatu berjuang melawan VOC pada tahun 1742 dan berakhir pada tahun 1743.

Siapa Sunan Kuning?

Sunan Kuning memiliki nama asli Raden Mas Garendi yang lahir di Kartasura pada tahun 1726. Dilansir dari Narasi Sejarah (26/3/2023), dia merupakan putra bungsu dari Pangeran Tepasana atau cucu dari Amangkurat III.

Ketika Amangkurat III berseteru dengan Pangeran Puger dalam Perang Suksesi Jawa I, Pangeran Tepasana yang merupakan putra dari Amangkurat III terbunuh dalam konflik internal keluarga itu. Lalu, Raden Mas Garendi kecil dibawa lari oleh pamannya, Wiromenggala untuk meninggalkan Kartasura menuju Grobogan.

Di dalam Babad Kartasura pupuh Sinom disebutkan seperti apa sosok Raden Mas Garendi. Ternyata, Raden Mas Garendi merupakan anak yang rupawan. Ketampanannya terkenal hingga ke pelosok wilayah. Nggak hanya itu, diceritakan pula bahwa Raden Mas Garendi merupakan bangsawan yang bijaksana juga baik hati.

Ilustrasi Penobatan Sunan Amangkurat V di Pati. (Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Pati/Djoko Wahjono)

Lantas, yang bikin Raden Mas Garendi punya julukan Sunan Kuning apa dong? Nah, pada 6 April 1742 di wilayah Pati, Raden Mas Garendi dinobatkan menjadi raja bagi pemberontak Jawa dan peranakan Tionghoa. Kala itu Raden Mas Garendi bergelar Sunan Amangkurat V Senopati Ing Ngalaga Abdurahman Sayidin Panatagama.

Sunan Amangkurat V juga dikenal dengan julukan Sunan Kuning. Konon, nama ini berasal dari kata dalam bahasa orang Tionghoa Cun Ling yang berarti ‘bangsawan tertinggi’. Nah, orang Jawa kala itu kesulitan mengucapkannya, sehingga Cun Ling berubah menjadi Sunan Kuning.

Memberontak terhadap Pakubuwana II

Lubang Besar di tembok Kraton Surakarta akibat penembakan pasukan Sunan Kuning. (TRIBUNJOGJA.com/Setya Krisna Sumargo)

Pemberontakan yang dilakukan Sunan Kuning berawal dari VOC yang berhasil menekan beberapa posisi Mataram dan Laskar Tionghoa pada awal 1742. Sunan Pakubuwana II memutuskan untuk berbalik arah mendukung VOC dan menyerang kaum Tionghoa.

Sementara itu, Sunan Kuning menghimpun kekuatan untuk melakukan perlawanan terhadap Pakubuwana II dan VOC. Dia menghimpun dari dua kelompok etnis, yaitu tiga brigade Jawa dan tiga brigade etnis Tionghoa.

Pada 30 Juni 1742, pasukan Sunan Kuning berhasil menjebol benteng Keraton Kartasura menggunakan meriam yang bekasnya bisa dilihat hingga kini. Saat Sunan Kuning berhasil menguasai keraton, Pakubuwana II dan keluarganya dievakuasi oleh Kapten Van Hohendorff, pemimpin tentara kolonial VOC di Kartasura. Mereka melarikan diri ke Magetan melalui Gunung Lawu.

Lalu, pada 1 Juli 1742, Sunan Kuning resmi diangkat menjadi Susuhunan Keraton Kartosura dengan gelar Sunan Amangkurat V.

Sudah tahu kan alasan kenapa Amangkurat V dijuluki Sunan Kuning, Millens? (Kharisma Ghana Tawakal/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025