BerandaTradisinesia
Senin, 19 Jul 2020 12:05

Keajaiban Kue Apem, Simbol Ampunan dan Tolak Bala

Apem punya berbagai filosofi. (Instagram/ara.foods.soc)

Di Jawa, kue apem populer sebagai hidangan di beberapa perayaan. Selain mempunyai sejarah yang panjang, kue apem juga punya keajaiban di tiap gigitnya. Apa saja?

Inibaru.id – Jajan pasar dengan bahan dasar tepung beras ini lazim ditemukan pada acara-acara tertentu. Bahkan, kudapan satu ini kini banyak dijajakan di pasar tradisional hingga toko kue terkenal.

Teksturnya yang sedikit kenyal dengan cita rasa yang khas bikin kue apem tetap eksis hingga kini. Namun, tahukah kamu keajaiban di balik kudapan satu ini?

Kue apem disebut-sebut penuh dengan filosofi. Khususnya di Jawa, apem merupakan simbol permohonan ampun dari berbagai kesalahan. Loh, kok bisa? Begini, istilah apem berasal dari bahasa Arab, yaitu afuwan atau afuwwun yang berarti ampunan.

Untuk menyederhanakannya, masyarakat Jawa menyebutnya apem. Di Cirebon, apem disebut-sebut sebagai simbol tolak bala.

Ape, di megengan. (Kompas.com)

Di beberapa daerah, apem sering menjadi hidangan dalam berbagai perayaan, yang umumnya disebut Apeman. Masyarakat Madura, misalnya, akan membuat apem menjelang Ramadan, kemudian membagikannya kepada tetangga sebagai bentuk silaturahmi.

Sementara, bagi masyarakat Jawa, apem biasanya disajikan dalam perayaan megengan menjelang Ramadan. Sebagai informasi, megengan berarti menahan diri, yang merupakan implementasi dari puasa. Apem yang juga berarti ungkapan syukur akan dibawa ke masjid atau surau untuk dibagikan ke tetangga dan kaum duafa.

Sementara, di Yogyakarta, apem menjadi bintang utama saat perayaan Jumenengan ke-24 Sri Sultan Hamengku Buwono X pada 2012 lalu sebagai symbol rasa syukur.

Gunungan apem pada acara Ya Qowwiyu. (Okezone.com)

Oya, apem juga ada yang dibagikan pada Safar (bulan kedua dalam kalender Hijriah) dan dibagikan kepada tetangga. Tradisi ini dilakukan masyarakat Klaten, Jawa Tengah, dengan nama Ya Qowiyyu.

Yap, selain sarat akan makna, apem juga punya sejarah yang panjang. Konon, kue apem mini dibuat pada zaman Sunan Kalijaga. Kala itu Ki Ageng Gribik atau Sunan Geseng yang merupakan murid Sunanan Kijaga pulang dari haji dan melihat masyarakat Desa Jatinom, Klaten, kelaparan.

Atas inisiatifnya, Ki Ageng Gribik lalu membuat apem untuk dibagikan kepada masyarakat. Saat membagikan apem, dirinya mengajak masyarakat untuk turut melafalkan zikir Qowiyyu (Allah Maha-kuat).

Alhasil, masyarakat pun kenyang. Hinga kini masyarakat setempat melestraikan tradisi apeman yang dinamai upacara Ya Qowiyyu setiap Safar.

Wah menarik banget sejarah dan filosofi yang memyelimuti tiap gigit kue apem ya, Millens! (Bri/IB27/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: