BerandaTradisinesia
Senin, 1 Sep 2019 19:34

Kalender Sultan Agungan, Penanggalan yang Memengaruhi Banyak Keputusan Sebagian Orang Jawa

Penanggalan Jawa. (Eddysu)

Tak jarang, keputusan menikah, pilihan pasangan hidup, waktu bepergian, dan saat yang tepat untuk bercocok tanam dipengaruhi oleh penanggalan Jawa atau Kalender Sultan Agungan. Kenapa bisa begitu?

Inibaru.id – Begitu banyak tradisi di Jawa yang didasarkan pada penanggalan Jawa, semisal Apitan atau Malam Satu Sura yang banyak diperingati di sejumlah wilayah di Jawa seperti Solo, Semarang, dan Yogyakarta. Penanggalan itu biasa disebut Kalender Sultan Agungan. Namun, pernahkah kamu berpikir gimana sistem penanggalan itu?

Seperti kalender Gregorian, kalender Jawa memiliki 12 bulan, yaitu Sura, Sapar, Mulud, Bakdamulud, Jumadilawal, Jumadilakhir, Rejeb, Ruwah, Pasa, Sawal, Dulkangidah, dan Besar. Bedanya, setahun kalender Jawa sama dengan 354 hari.

Bulan Sura menjadi bulan yang dikeramatkan bagi masyarakat Jawa Tengah. Pada bulan ini, orang sering dilarang melakukan kegiatan bepergian hingga melakukan pernikahan demi menghindari nasib buruk.

Selain memiliki 12 bulan, kalender Jawa memiliki beberapa siklus hari yaitu saptawara dan pancawara. Saptawara terdiri atas Ngahad (Dite), Senen (Soma), Selasa (Anggara), Rebo (Buda), Kemis (Respati), Jemuwah (Sukra), dan Setu (Tumpak).

Sementara itu, pancawara meliputi Kliwon (Kasih), Legi (Manis), Pahing (Jenar), Pon (Palguna), dan Wage (Cemengan). Selain saptawara dan pancawara, ada pula siklus enam hari yaitu sadwara. Namun, siklus ini sudah nggak dipakai lagi ya, Millens.

Dari siklus hari tersebut, orang Jawa percaya bahwa masing-masing hari memiliki watak yang menentukan karakter seorang anak.

Hari lahir anak disebut weton yang sepintas mirip dengan astrologi. Nggak jarang, orang Jawa yang hendak menikah bakal dihitung wetonnya supaya tahu apakah rencana pernikahan mereka bisa dilanjutkan atau enggak. Ilmu perhitungan weton ini disebut Pawukon. Hm, cukup rumit ya rupanya.

Tertarik mempelajari sistem penanggalan Jawa? Kamu mungkin bisa bertanya pada orang terdekatmu. Mungkin kamu bakal sedikit bingung, tapi dengan usaha, kamu bakal bisa mempelajarinya. Gimana, sudah siap belajar kan? (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: