BerandaHits
Selasa, 23 Des 2024 11:52

Me Time: Hak yang Berubah Jadi Barang Mewah bagi Ibu

Me time penting bagi ibu. (istockphoto)

Sudah saatnya me time dipandang sebagai kebutuhan rutin bagi kesejahteraan ibu.

Inibaru.id - Hari Ibu sering kali dirayakan dengan beragam cara untuk menunjukkan penghargaan kepada sosok ibu. Salah satu tren yang kerap muncul adalah menghadiahkan "me time" kepada ibu atau pasangan, seperti mengirim mereka ke spa, memberikan waktu santai tanpa tanggung jawab rumah tangga, atau menyediakan momen untuk sekadar menikmati hobi.

Meski terlihat sebagai gestur yang baik, tindakan ini justru mengungkapkan sebuah ironi: mengapa waktu untuk diri sendiri menjadi sesuatu yang begitu langka dan dianggap sebagai barang mewah bagi seorang ibu?

Sering Terabaikan

Secara ideal, me time bukanlah sesuatu yang hanya didapatkan pada momen-momen khusus seperti Hari Ibu. Ini adalah kebutuhan dasar yang seharusnya dapat dinikmati kapan pun diperlukan, tanpa rasa bersalah atau perlu "diizinkan" oleh orang lain.

Bagi banyak ibu, rutinitas sehari-hari penuh dengan tanggung jawab yang seolah nggak ada habisnya: mulai dari mengurus anak, membersihkan rumah, hingga memenuhi kebutuhan keluarga lainnya. Dalam kesibukan ini, kebutuhan pribadi sering kali dikesampingkan.

Namun, pengabaian terhadap me time ini tidak hanya berasal dari lingkungan keluarga. Banyak ibu sendiri yang merasa bahwa mengutamakan waktu untuk diri sendiri adalah bentuk egoisme atau pengabaian terhadap keluarga. Budaya ini diperkuat oleh narasi masyarakat yang menempatkan ibu sebagai sosok pengorbanan tanpa batas.

Kurangnya waktu untuk diri sendiri dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental seorang ibu. Stres, kelelahan, dan risiko burnout adalah beberapa dampak nyata yang sering kali diabaikan. Padahal, ibu yang bahagia dan sehat akan lebih mampu memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Me time bukan hanya soal relaksasi; ini adalah cara untuk mengisi ulang energi, merefleksikan diri, dan menjaga keseimbangan hidup.

Mengembalikan Me Time sebagai Hak, Bukan Hadiah

Me time seharusnya menjadi hak, bukan hadiah. (via Halodoc)

Untuk menghilangkan ironi ini, penting bagi keluarga dan masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap me time bagi ibu. Berikut adalah langkah yang dapat diambil:

1. Membiasakan Pembagian Tanggung Jawab: Tugas rumah tangga dan pengasuhan anak nggak seharusnya hanya menjadi tanggung jawab ibu. Suami dan anggota keluarga lainnya perlu mengambil peran aktif.

2. Normalisasi Me Time: Me time harus dilihat sebagai kebutuhan rutin, bukan sesuatu yang perlu dirayakan secara khusus. Ibu berhak untuk mengambil waktu kapan pun diperlukan tanpa merasa bersalah.

3. Dukungan Lingkungan: Lingkungan keluarga, teman, dan masyarakat perlu memberikan dukungan kepada ibu untuk memiliki waktu pribadi. Misalnya, dengan menyediakan bantuan untuk tanggung jawab rumah tangga atau anak.

4. Edukasi kepada Ibu: Ibu perlu menyadari bahwa merawat diri sendiri bukanlah bentuk egoisme, melainkan investasi bagi kesehatan keluarga secara keseluruhan.

Merayakan Hari Ibu dengan memberikan me time memang merupakan tindakan yang baik, tetapi alangkah lebih baik jika me time nggak lagi menjadi barang mewah yang hanya diberikan pada hari-hari tertentu.

Dengan menciptakan budaya yang mendukung keseimbangan antara peran ibu dan kebutuhan pribadinya, kita nggak hanya menghormati ibu pada satu hari saja, tetapi setiap hari sepanjang tahun. Selamat Hari Ibu, Millens. Yuk, berikan yang terbaik untuk ibu kita hari ini! (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: