BerandaTradisinesia
Minggu, 6 Okt 2018 14:35

Kain Sindur, Simbol Perekat Pernikahan

Pengantin diselimuti kain sindur. (budayajawa.id)

Kain di Indonesia ada beragam jenisnya. Penggunaanya pun harus disesuaikan dengan acara. Salah satunya adalah kain sindur yang hanya dipakai saat pernikahan dihelat. Lalu, bagaimana penggunaannya ya?

Inibaru.id – Pernikahan merupakan sebuah ikatan yang sakral, sehingga dalam proses ini disertai dengan ritual-ritual yang sarat akan simbol. Nah, setiap simbol mengandung harapan tersirat demi kebaikan kedua mempelai.

Simbol yang mengajarkan perilaku dalam mahligai kehidupan juga disampaikan melalui selembar kain. Itulah sebabnya, ada jenis-jenis kain motif tertentu yang khusus diperuntukkan bagi perhelatan pernikahan dan pengantin.

Pada pengantin Jawa, ada kain motif batik tertentu yang hanya bisa digunakan saat pernikahan berlangsung. Kain sindur namanya.

Kain sindur. (imgrumweb.com)

Kata sindur adalah sebuah kain berbentuk persegi panjang menyerupai selendang. Warna dan motifnya sederhana, yaitu warna merah di tengah kain dengan tepian berwarna putih. Panjangnya kira-kira antara satu setengah sampai dua meter.

Kain ini digunakan dalam upacara adat pengantin Jawa saat ritual singkepan sindur. Kedua mempelai akan disingkep atau diselimuti bahunya dengan kain sindur. Setiap ujung kain akan dipegang oleh ayah mempelai wanita.

Nantinya, ayah mempelai akan menuntun pasangan pengantin tersebut berjalan menuju pelaminan. Makna dari ritual ini adalah mengharap agar kedua pengantin bisa hidup rukun sampai tua nanti.

Motif tersebut bukan hanya digunakan mempelai, lo. Orangtua kedua mempelai juga memakai kain sindur. Namun, penggunaanya sedikit berbeda. Jika pasangan pengantin memakai kain tersebut secara bersamaan, kain sindur dililitkan di masing-masing pinggang orang tua mempelai.

Pemakaiannya menyerupai setagen yang melilit torso ibu mempelai. Sementara ayah mempelai menggunakan kain ini di bagian luar beskap sehingga hanya terlihat sedikit menutupi pinggang.

Penggunaan kain sindur oleh orang tua mempelai jadi simbol bahwa mereka merupakan tuan rumah atau pihak yang memiliki hajat.

Well, penggunaan kain sindur cukup menarik kan, sobat Millens. (MG13/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: