BerandaTradisinesia
Rabu, 3 Jul 2018 12:10

Sejarah Kain Sarung dan Tradisi yang Antibasi

Beragam motif dan warna sarung. (Merdeka.com)

Kerap kali dipakai masyarakat dalam berbagai kesempatan, kain sarung ternyata berasal dari Yaman, lo. Yuk simak cerita lengkapnya!

Inibaru.id –  Populer di kalangan masyarakat Melayu termasuk Indonesia, ternyata sarung merupakan pakaian tradisional masyarakat Yaman sejak zaman dahulu lo, Millens. Di Yaman, sarung dikenal dengan banyak sebutan, yakni futah, izaar, wazaar, atau ma'awis.

Melansir dari merdeka.com (31/05/2017), Zaenuddin HM menuliskan dalam bukunya yang berjudul “Asal Usul Benda di Sekitar Kita”, pada mulanya sarung digunakan oleh suku Badui yang tinggal di Yaman.

Sarung asal Yaman terbuat dari kain putih yang dicelupkan ke dalam neel atau bahan yang digunakan sebagai pewarna hitam. Sampai saat ini, para pekerja modern di Yaman masih menggunakan sarung. Bahkan petugas keamanan di Yaman masih menggunakan sarung sebagai pakaian dinas, lo.

Sarung menjadi pakaian umat Islam untuk beribadah. (Pasberita.com)

Sarung dikenal orang Nusantara (Indonesia) saat banyak saudagar Arab dan Gujarat yang berdagang ke sini, Millens. Itu terjadi sekitar abad 14. Hmm,

Nah, sarung mulai dipakai masyarakat Nusantara setelah masuknya ajaran Islam. Maka wajar saja, jika sarung menjadi salah satu pakaian penting dalam tradisi Islam di Indonesia. Bahkan banyak yang beranggapan jika ibadah kurang afdol jika nggak memakai sarung.

Alat Perjuangan

Perlu kamu tahu, pada masa Belanda masih berkuasa di Indonesia, sarung menjadi alat perjuangan bangsa Indonesia untuk melawan budaya barat yang dibawa oleh penjajah, Millens.

Bahkan, konon sikap konsisten dalam menolak budaya barat itu juga ditunjukkan oleh KH Abdul Wahab Hasbullah, salah seorang pejuang sekaligus tokoh penting di Nahdhatul Ulama (NU).

KH Abdul Wahab Hasbullah pernah diundang oleh Presiden Soekarno untuk menghadiri upacara kepresidenan. Nah, meskipun protokol kepresidenan memintanya untuk menggunakan jas lengkap dengan celana panjang dan dasi. Alih-alih menggunakan celana panjang, KH Abdul Wahab justru menggunakan jas dengan sarung sebagai bawahannya.

Menurut tulisan Zaenuddin HM pula, sarung telah menjadi salah satu pakaian kehormatan dan menunjukkan nilai kesopanan yang tinggi, khususnya di Indonesia.

Sarung juga digunakan sebagai pakaian tradisional. (popular-world.com)

Sekarang kamu bisa menemukan berbagai motif dan model sarung. Asal pintar padu padan, kamu akan tetap modis kok, Millens. Jadi, mau ke acara syukuran atau ronda semalaman? Pakai sarung saja! (IB12/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: