BerandaTradisinesia
Sabtu, 19 Mar 2021 17:00

Hewan-Hewan Penanda Kematian, Dari Gagak hingga Kunang-Kunang

Gagak sering dianggap sebagai hewan yang menandakan kematian. (Flickr/Isa Sorensen)

Kehadiran mereka pada waktu-waktu tertentu kerap dianggap menandai kematian. Nggak sedikit yang ketakutan hanya dengan mendengar suara atau melihat kedatangan mereka. Inilah hewan-hewan penanda kematian di Indonesia.

Inibaru.id – Sudah menjadi pengetahuan umum kalau burung gagak dikenal sering berperilaku aneh di sekitar orang mati. Di permakaman, terkadang mereka berkumpul, menyaksikan prosesi pemakaman sembari bersuara dengan keras dan parau.

Dari situasi ini, masyarakat kemudian mulai berpikir bahwa gagak merupakan burung yang menandakan kematian. Nggak berhenti di situ, keseluruhan tubuh gagak yang hitam, warna yang sering diasosiasikan dengan hantu atau kejahatan, juga membuat burung cerdas ini dianggap mendatangkan hal-hal buruk di Eropa.

Nggak hanya di Eropa, gagak juga dituduh menyebarkan hal buruk di Indonesia, mulai dari kesialan, wabah, hingga menjadi simbol ilmu hitam. Selain gagak, kucing, ayam, dan kunang-kunang juga menjadi binatang "istimewa" yang kehadirannya, bahkan suaranya, bisa bikin merinding.

Berikut ini adalah hewan-hewan yang sering dikaitkan dengan kematian tersebut.

1. Kucing Hitam

Kucing hitam juga sering dianggap terkait dengan kesialan atau kematian. (Flickr/Marco Verch)

Selain dianggap memiliki sembilan nyawa, kucing juga dianggap mampu menghidupkan orang mati, khususnya kucing hitam. Entah apa yang membuatnya punya kemampuan ini, tapi nggak sedikit yang masih percaya, binatang berkumis itu bisa menghidupkan orang mati dengan melompati jasadnya.

Belum bisa dipastikan dari mana keyakinan itu bermula. Kendati dari segi ilmu pengetahuan tampak mustahil, masih ada yang percaya dengan kondisi ini. Kepercayaan tersebut umumnya berkembang di kalangan masyarakat yang percaya klenik dan perdukunan.

2. Burung Gagak

Gagak simbol kematian. (Flickr/cuatrok77)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, burung gagak adalah penanda kematian. Nah, masyarakat Indonesia hingga kini masih banyak yang percaya, jika ada burung gagak di atas rumah, konon bakal terjadi kematian di rumah tersebut.

Mitos gagak sebagai simbol kematian di Indonesia itu agaknya juga berasal dari Eropa, mengingat negeri ini sempat dijajah beberapa negara Eropa sebelum Jepang.

3. Ayam Jantan

Kokok ayam di tengah malam sering dianggap menandakan kematian. (Flickr/ms I)

Kokok ayam jantan acap menjadi penanda bahwa malam segera berakhir dan pagi telah tiba. Namun, terkadang ada ayam yang berkokok terlalu dini, sekitar tengah malam. Ada yang mengatakan, hal ini menandakan adanya kematian.

Mitos ini semula dipercaya oleh warga Amerika Selatan. Konon, ayam yang berkokok pada tengah malam terjadi lantaran melihat spectrum cahaya dari orang mati. Meski begitu, bisa jadi mereka sebenarnya hanya salah melihat lampu jalan atau penerangan lainnya, kan?

4. Kunang-Kunang

Meski indah, kunang-kunang sering dianggap sebagai kuku orang mati. (Flickr/ daveoratox)

Kunang-kunang sangatlah indah, apalagi jika muncul bergerombol dalam jumlah banyak pada malam hari. Namun, di balik keindahan itu, ada yang menyebut serangga berlampu ini adalah kuku orang mati. Well, secara sains, jelas hal ini nggak mungkin, ya.

Kalau di tempat kamu, ada nggak mitos yang mengaitkan hewan dengan tanda kematian, Millens? (Idn/IB09/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024