BerandaTradisinesia
Kamis, 29 Agu 2018 14:30

Mengenang Kampung Halaman lewat Festival Bukit Jatiwayang

Salah satu penampilan di Festival Bukit Jatiwayang berupa ketoprak wayang, Sabtu (25/8/2018). (Inibaru.id/Afriza Ardias)

Budaya merupakan warisan yang berharga bagi suatu daerah. Berkat budaya, masyarakat bisa menelusuri jejak sejarah terbentuknya daerah dan kesenian yang dimiliki.

Inibaru.id – Upaya mengingat kembali sejarah kampung menjadi gagasan utama penyelenggaraan Festival Bukit Jatiwayang pada Sabtu (25/8/2018). Berlangsung di Ngemplak Simongan, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, festival ini juga ditujukan untuk merekatkan hubungan masyarakat setempat.

Sebelum menjadi daerah hunian, Bukit Jatiwayang adalah areal pemakaman. Sekitar akhir 1960-an, penggusuran di Citarum membuat mereka datang ke kawasan perbukitan ini. Sejak itu, pemakaman yang umumnya dikenal seram pun beralih menjadi pemukiman padat.

Nah, guna mengenang sejarah keberadaan kampung itulah Festival Bukit Jatiwayang diselenggarakan. Diawali dengan Kirab Budaya yang berlangsung pukul 15.00 WIB, festival dilanjutkan dengan Panggung Rakyat yang dimulai pukul 19.30 WIB.

Panggung Rakyat menjadi ajang duduk bersama bagi masyarakat setempat. Sembari bercengkerama, mereka disuguhi pelbagai pertunjukan seni, mulai tari, musik, pembacaan puisi, hingga pergelaran Ketoprak Jatiwayang.

Pembukaan Festival Bukit Jatiwayang oleh Ketua RW III, Andrian Adi Suryana.

Pembukaan Festival Bukit Jatiwayang oleh Ketua RW III, Andrian Adi Suryana. (Inibaru.id/Afriza Ardias)

Sadar Tradisi

Ketua RW III Jatiwayang Andrian Adi Suryana mengatakan festival ini merupakan upaya warga Jatiwayang dengan Komunitas Hysteria Semarang untuk merekatkan masyarakat sekitar. Acara itu juga dibuat untuk membangun kesadaran mereka terhadap tradisi yang ada, serta upaya merintis komunikasi antarjejaring kampung-kampung perbukitan.

“Ini upaya mengenalkan nilai budaya dan tradisi agar masyarakat sadar, daerahnya punya tradisi yang perlu dijaga dan dilestarikan biar bisa jadi cerita ke anak-cucu,” tuturnya.

Penampilan tari kuda lumping oleh anak-anak Jatiwayang

Penampilan tari kuda lumping oleh anak-anak Jatiwayang, Sabtu (25/8/2018). (Inibaru.id/Afriza Ardias)

Greg, salah seorang penonton, merasa senang dengan acara ini. Mahasiswa Pendidikan bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu mengaku sengaja datang ke festival tersebut.

"Acara bagus dan harus diadakan di setiap daerah. Ini benar-benar menggugah minat saya untuk menghidupkan kesenian di daerah asal saya, Ambarawa,” ungkapnya.

Sepakat dengan Greg. Semoga berhasil dengan kampungnya, ya! Dan buat kamu, semoga ikut tergugah dan juga berupaya nguri-uri tradisi kampungmu ya, Millens! Yuk, jadikan kampung kita nggak kampungan! (Afriza Ardias/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: