BerandaTradisinesia
Selasa, 30 Mei 2022 11:40

Di Wonogiri, Pengantin Baru Dilarang Lewat Gunung Pegat

Pengantin baru dilarang lewat Gunung Pegat di Wonogiri. (Timlo.net/Tarmuji)

Pengantin baru di Wonogiri, Jawa Tengah, dilarang untuk lewat di jalur Gunung Pegat. Kalau mereka melanggar, kabarnya bakal terkena kutukan bercerai (pegatan).

Inibaru.id – Wonogiri lebih dari berupa warung-warung bakso dengan cita rasa luar biasa. Di sini, kamu juga bisa menemukan tradisi dan cerita rakyat yang menarik. Salah satunya adalah cerita tentang Gunung Pegat yang kabarnya dilarang untuk dilewati para pengantin baru.

Gunung Pegat ada di Kecamatan Nguntoronadi. Sebenarnya sih, alih-alih disebut sebagai gunung, Gunung Pegat lebih cocok disebut sebagai bukit karena puncaknya ada di ketinggian 200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Meski begitu, mitos terkait dengan gunung ini sangatlah besar sampai-sampai dipercaya oleh sebagian warga Wonogiri dan sekitarnya sampai sekarang.

“Waktu mau menikahkan anak laki-laki saya, saya pakai kendaraan tapi menghindari Gunung Pegat. Sebab ada pantangan bahwa pengantin atau calon pengantin tidak boleh lewat,” terang Tri Hartini yang tinggal di Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Kamis (22/3/2018).

Dia mengaku masih memegang teguh kepercayaan turun-temurun ini. Soalnya, ada kekhawatiran kalau melanggarnya, maka hubungan rumah tangga antar mempelai bisa berakhir menjadi pegat (bercerai).

“Kalau saya lebih baik mengikuti arahan itu untuk menghormati orang tua,” ujar Tri.

Jalur Gunung Pegat rawan kecelakaan meski arus lalu lintasnya cukup tinggi. (Detik/Charolin Pebrianti)

Jadi ya, mitos pengantin baru dilarang lewat Gunung Pegat ini berlaku pada saat calon pengantin bakal berangkat untuk melakukan ijab kabul sampai sepasar atau lima hari setelahnya. Kalau sudah melewati batas waktu itu, pengantin baru bakal aman-aman saja melewatinya.

Lantas, dari mana sih awal mula dari mitos ini? Pada zaman dahulu, di Gunung Pegat hidup Mbah Glondor yang meninggal dalam kondisi sakit-sakitan. Sayangnya, saat sakit, dia justru ditinggal pasangannya sehingga meninggal sendirian. Arwahnya menyimpan dendam sehingga nggak suka jika melihat pengantin berbahagia lewat di gunung tersebut, Millens.

Menariknya, jalanan yang melewati Gunung Pegat sebenarnya cukup ramai dilalui kendaraan. Maklum, jalur ini menghubungkan lima kecamatan sekaligus di Wonogiri, tepatnya Ngadirojo, Baturetno, Nguntoronadi, Tirtomoyo, serta Batuwarno. Banyak orang yang bahkan melaluinya saat menuju ke Pacitan, Jawa Timur.

Tingginya arus lalu-lintas di sana membuat jalan ini sering terjadi kecelakaan. Apalagi, konturnya naik turun dan dipenuhi dengan turunan tajam. Saat malam hari, penerangannya juga minim.

Bisa jadi, mitos larangan pengantin baru lewat jalur tersebut agar mereka melalui jalur yang jauh lebih aman. Meski jauh, urusan pernikahan dan lainnya nggak bakal terganggu.

Kalau kamu, percaya dengan mitos Gunung Pegat di Wonogiri ini nggak, Millens? (Sua, Jog/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024