Inibaru.id – Melakukan hubungan badan adalah bagian dari kebutuhan manusia.
Proses hubungan seksual nggak dapat dilakukan secara sembarangan. Ada etika yang harus diperhatikan dalam pelaksanaannya. Omong-omong, etika tentang seks juga dibahas dalam budaya Jawa Kuno dikenal dengan Asmaragama.
Baca Juga:
Bagaimana Orang Jawa Kuno Menikah?Bisa dibilang Asmaragama adalah ajaran seni bercinta dalam budaya Jawa. Asmaragama banyak mengulas tentang rahasia hubungan suami istri, termasuk membahas lika-liku bersenggama.
Sebenarnya ya, ada beberapa karya sastra Jawa Kuno sekitar abad 18 yang secara khusus membahas tentang seni bercinta ini, seperti Serat Nitimani, Serat Centhini, Serat Damoghandul, dan Serat Gatholoco. Pada tiap-tiap naskah tentu saja memiliki pemaparan yang berbeda tentang seni bercinta ini.
Nggak berhenti di situ, dalam cerita wayang, tokoh Arjuna juga menggunakan Asmaragama untuk memikat hati perempuan lo.
Orang Jawa Kuno membagi ajaran bercinta menjadi lima titik perhatian, yakni Asmaratura, Asmaraturida, Asmaranala, Asmaradanam, Asmaratantra, dan Asmaragama.
Asmaranala
Asmaranala disebut juga dengan sengseming nala. Maknanya kedua insan yang bercinta hendaknya dilandasi oleh cinta kasih yang muncul dari lubuk hati masing-masing. Ketika dua insan saling tergetar jiwanya satu sama lain, maka mereka akan mendapati bahagia yang sesungguhnya.
Asmaratura
Disebut juga sengseming pandulu. Maknanya sepasang kekasih yang bercinta hendaknya dilandasi oleh rasa saling tertarik satu sama lain. Keduanya harus saling memiliki rasa kebanggaan terhadap pasangannya.
Asmaraturida
Sengseming pamirengan maknanya sepasang suami istri yang sedang bercinta, sesekali baiknya mengeluarkan guyonan lucu untuk mengundang gelak tawa dan mencairkan suasana. Tak jarang kedua insan yang bercinta semakin larut guyonan berakhir dengan rangsangan pada gendang telinganya.
Asmaradana
Disebut juga sengseming pocapan. Kekuatan rayuan yang dilontarkan oleh lelaki kepada pasangannya sehingga dapat mempesona sang kekasih. Biasanya, syair, puisi, dan kata-kata mutiara dapat membius pasangan yang sedang jatuh cinta.
Asmaratantra
Sengseming pangarasan, maknanya sepasang kekasih yang sedang berhubungan nggak akan melupakan ciuman. Oleh karena itu, setiap pasangan hendaknya saling mencium satu sama lain di dahi, pipi, mata, bibir, atau bagian tubuh yang lain.
Asmaragama
Sengseming salulut menjadi puncar dari titik perhatian saat bercinta, yaitu masuknya alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin perempuan.
Perlu diingat ya, Millens, seni bercinta ini hanya diperuntukan bagi pasangan suami-istri yang sah. (Fim, Kum/IB32/E05)