inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Gauri dan Cerita tentang Istri Siwa yang Marah karena Dipanggil 'Hitam'
Minggu, 27 Des 2020 18:00
Penulis:
Inibaru Indonesia
Inibaru Indonesia
Bagikan:
Parwati dalam wujud Gauri. (Twitter Sonarika Indonesia FC)

Parwati dalam wujud Gauri. (Twitter Sonarika Indonesia FC)

Tampaknya sebagain besar perempuan enggan disebut hitam, nggak terkecuali seorang dewi. Entah niatnya bercanda atau apa, Dewa Siwa memanggil istrinya, Parwati, dengan sebutan Kali (hitam). Dewi Parwati pun marah.

Inibaru.id – Tadinya, Dewa Siwa memanggil Parwati karena ada hal penting. Dua raksasa mengamuk dan mengacau dunia para dewa. Raksasa itu bernama Shumbha dan Nishumbha. Dikisahkan, keduanya nggak bakal bisa mati jika dibunuh laki-laki.

Jauh sebelum berbuat onar, Shumbha dan Nishumbha adalah sosok yang rajin bermeditasi dan berdoa kepada Brahma. Brahma senang, lalu mengabulkan permohonan keduanya, yakni nggak bisa dibunuh lelaki.

Namun, siapa menyangka anugerah itu justru menjadi simalakama. Keduanya menjadi jemawa dan banyak tingkah usai diberi anugerah oleh Brahma. Para dewa diserang dan diusir dari surga. Brahma pun pergi ke Siwa.

“Anda harus membantu para Dewa. Saya telah memberikan Shumbha dan Nishumbha anugerah bahwa mereka tidak dapat dibunuh oleh laki-laki. Temukan cara agar seorang wanita lahir dari tubuh Parwati (istri Siwa). Dia akan membunuh Shumbha dan Nishumbha,” ungkap Brahma.

Nah, untuk alasan itulah kemudian Siwa memanggil Parwati. Namun, karena dipanggil kali (hitam), sakti (istilah "istri" untuk dewa) Siwa itu pun naik pitam.

“Mengapa kamu menikahiku jika kamu pikir aku sangat gelap? Kenapa kamu pura-pura mencintaiku?" ungkap Dewi Parwati dengan penuh kemarahan. "Terkutuklah wanita yang tidak dicintai oleh suaminya. Saya akan melakukan tapasya sehingga menjadi putih. Saya akan berdoa kepada Brahma.”

Meditasi Bertahun-Tahun

Parwati kemudian pergi untuk bermeditasi. Dia menghabiskan waktu selama bertahun-tahun demi menjadi putih.

Suatu hari, ada harimau yang melihat Parwati bermeditasi dan berniat memakannya. Ia menunggu sang dewi dengan duduk di depannya. Parwati waktu itu nggak suudzon. Dia malah berpikir kalau harimau itu datang untuk melindunginya.

Yakin bahwa harimau itu salah satu pengikutnya, Parwati merasuki jiwa si harimau. Begitu Parwati melakukannya, pikiran jahat harimau itu lenyap seketika. Ia berbalik menjadi pemuja Parwati.

Kesungguhan Parwati dalam bermeditasi membuat Brahma datang menemuinya. Parwati mengatakan, dia ingin menjadi Gauri (seseorang yang putih). Keinginan ini pun dikabulkan Brahma.

Setelah itu, sel-sel gelap (kosha) Parwati lepas dari tubuhnya dan mengubahnya menjadi Gauri. Sel-sel gelap itu kemudian memunculkan dewi berwarna gelap bernama Koushiki.

Gauri menyerahkan Koushiki kepada Brahma. Sebelum diminta membasmi Shumbha dan Nishumbha, Koushiki diberkahi dengan senjata oleh Brahma.

Parwati yang telah menjadi Gauri pun dengan percaya diri kembali ke suaminya. Nggak cuma mendapatkan istrinya kembali, Siwa juga mendapat satu pengikut baru yaitu Somanandi, harimau yang telah diubah Siwa menjadi manusia.

Hm, kisah yang menarik, ya, Millens. Meski berakhir bahagia, body shamming nggak bisa dibenarkan ya, apalagi kalau dilakukan ke istri sendiri. Heee. (Kitabpurawa/IB21/E03)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved