BerandaTradisinesia
Sabtu, 22 Mar 2019 14:44

Dari Akulturasi Jawa dan Islam di Kebumen, Terciptalah Janengan

Janengan. (Pituruhnews)

Janengan merupakan seni musik tradisional dari Kebumen. Seni musik ini unik lantaran tercipta dari akulturasi ajaran Islam dan bahasa Jawa. Yuk, kulik dulu jejak kesenian ini!

Inibaru.id – Seperti kebanyakan daerah di Jawa Tengah, Kabupaten Kebumen memiliki jumlah pemeluk Islam yang nggak sedikit. Islam yang dibawa para pedagang Arab selama berabad-abad silam berhasil menyebar di Jawa Tengah lewat Walisanga.

Keyakinan tersebut berhasil menarik minat masyarakat lantaran disebarkan dengan mencampur budaya asli Indonesia. Di Kebumen, akulturasi Jawa dan Islam terwujud lewat Janengan. Janengan merupakan seni musik yang memadukan syair-syair bahasa Jawa dengan kalimat sholawat Nabi Muhammad SAW.

Syair ini nggak dilantukan saat perayaan Maulid Nabi saja, tapi juga di pelbagai tempat-tempat pemerintahan hingga hajatan masyarakat. Konon, Janengan menjadi musik tradisional Kebumen karena nggak berkembang di wilayah-wilayah sekitarnya.

Syekh Zamjani diyakini menjadi pencetus lahirnya seni musik ini. Dengan memadukan syair-syair ciptaan Sunan Kalijaga dan musik Jawa ciptaan Brahim Samarkandi, Syekh Zamjani kemudian memunculkan Janengan.

Sekitar abad ke-15-16, Janengan begitu populer di Kebumen. Sayang, kesenian ini kian tergerus oleh musik-musik modern.

Tuling, kemeng, ukel, gong, dan kendang menjadi alat-alat yang biasanya digunakan para pemain Janengan. Untuk memainkannya, dibutuhkan sekitar 15 hingga 20 orang yang terlibat.

Jumlah tersebut sudah mencakup seorang dalang, tujuh penabuh alat musik, dan sisanya menjadi pelantun syair.

Sayang sekali kalau kesenian ini sampai punah. Semoga, generasi muda Kebumen nggak kehilangan minat untuk terus melestarikan Janengan ya, Millens! (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: