BerandaTradisinesia
Jumat, 7 Feb 2019 10:10

Benarkah Ada Keberkahan dalam Hujan saat Imlek?

Masyarakat Birmingham menikmati penampilang barongsai di tengah hujan saat perayaan Tahun Baru Imlek di sekitar Birmingham's Arcadian Centre, Birmingham, Inggris, Februari 2013. (Birminghammail)

Konon, Imlek harus dibarengi dengan hujan, karena jika tidak, rezeki warga Tionghoa bakal macet. Benarkah demikian, atau ini semua cuma mitos?

Inibaru.id – Hujan dan Tahun Baru Imlek seakan menjadi dua hal yang nggak bisa dipisahkan. Masyarakat Tionghoa memercayai, turunnya hujan menandakan keberkahan. Semakin lebat hujan membasahi bumi, kian besar pula rezeki yang bakal mereka dapatkan selama setahun nanti.

Konon, kepercayaan itu berkaitan dengan masa tanam di Tiongkok yang biasanya dimulai setelah tahun baru, tepatnya pascahari ke-15 mereka berpesta, yang acap disebut cap go meh. Hujan tentu menjadi berkah bagi petani, karena itulah mereka menganggap hujan sebagai pembawa berkah.

Sobat Millens pasti tahu perayaan Imlek adalah tradisi yang telah berlangsung ribuan tahun silam. Bagi masyarakat Tionghoa, perayaan tersebut menjadi yang paling meriah dan megah. Ini berkaitan erat dengan Nian atau makhluk yang dipercaya selalu datang saat musim dingin.

Nian adalah sosok makhluk legenda di Tiongkok yang konon mendasari perayaan Tahun Baru Imlek. (Zbrushcentral)

Dulu, sebagian besar penduduk Tiongkok adalah petani yang mulai menanam selama musim semi. Pada musim gugur, mereka memanen padi, lalu menyimpannya untuk menghadapi musim dingin.

Musim dingin selalu mencekam karena kecemasan didatangi Nian yang digambarkan seperti sosok besar pemakan manusia yang keluar dari dasar lautan tiap 365 hari atau bertepatan dengan chu xi alias malam tahun baru Imlek. Mereka yang lolos dari maut, esoknya bakal bersyukur dengan mengucapkan, “Gong xi! Gong xi!

Singkat cerita, Nian yang berarti “tahun”, berhasil dikalahkan dengan warna merah, bunyi-bunyian yang keras, dan cahaya terang. Nah, dari situlah tradisi tersebut menjadi perayaan Imlek yang terus dilestarikan hingga kini.

Imlek dan Hujan

Namun, seperti ditulis Cnnindonesia.com (16/2/2018), Spiritualis Suhu Naga mengatakan, Imlek merupakan bentuk pesta syukur musim panen yang biasanya ditandai dengan turunnya hujan. Namun, sebenarnya nggak ada tolok ukur berkah dalam hujan yang turun tersebut.

Sementara itu, masih menurut laman yang sama, Dosen Bahasa Mandarin Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rizky Wardhani mengaitkan kata hujan yang dalam bahasa Mandarin adalah “yu” dengan pelafalan “yu” yang berarti kenaikan alias surplus.

Menurut Rizky, keluarga Tionghoa memang senang jika hujan turun pada malam Imlek karena dipercaya memberikan berkah lebih. Namun, kepercayaan hujan membawa berkah atau tidak, lanjutnya, kembali pada keyakinan setiap orang.

"Orang memang meyakini hujan sebagai tanda keberuntungan tahun mendatang,” tutur Rizky, “Namun, rezeki datang bagi mereka yang mau berusaha, sementara kita tahu masyarakat Tionghoa itu cekatan dan kerja keras.”

Perayaan Imlek di tengah hujan. (Birminghammail)

So, mau turun hujan atau tidak saat Imlek nggak terlalu berpengaruh bagi masyarakat di era modern yang nggak semuanya berporfesi sebagai petani. Namun, siapa, sih yang nggak suka hujan? Petrikor bikin tentrem, dinginnya bikin adem… Duh, jadi keinget mantan, eh, eh! Ha-ha. (IB20/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ganti Karangan Bunga dengan Tanaman Hidup, Imbauan Bupati Temanggung Terpilih

19 Feb 2025

Perjalanan Kasus Korupsi Wali Kota Semarang sebelum Resmi Jadi Tersangka KPK

20 Feb 2025

Tiongkok Buka Lowongan 'Pasukan Pertahanan Planet': Cegah Asteroid Hantam Bumi

20 Feb 2025

Mudik Gasik, Kebiasaan Unik Warga Kampung Satai di Boyolali Sambut Sadranan

20 Feb 2025

Operasi Pasar GPM Digelar Pemerintah Jelang dan Selama Ramadan 2025

20 Feb 2025

'Kabur Aja Dulu' adalah Autokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik

20 Feb 2025

Profil Sukatani, Band Purbalingga yang Tarik Lagu karena Dianggap Singgung Polisi

21 Feb 2025

Tidak Ada Lagi Subsidi BBM pada 2027, Klaim Luhut Binsar Pandjaitan

21 Feb 2025

Mengapa Huruf N pada Tulisan Nutella Berwarna Hitam?

21 Feb 2025

Polda Jateng Gelar Ramp Check di Mangkang: Uji Emisi dan Cek Fasilitas Keselamatan

21 Feb 2025

Di Masjid Sheikh Zayed Solo Kamu juga Bisa Cari Jodoh!

21 Feb 2025

Serunya Menonton Pesawat Lepas Landas dan Mendarat di Gardu Pandang YIA Kulon Progo

21 Feb 2025

UMKM Perlu Prioritaskan Pajak dan Legalitas untuk Hindari Risiko Kerugian

21 Feb 2025

Faceless Content: Solusi bagi Introvert yang Ingin Menjadi Kreator

21 Feb 2025

Cuaca Ekstrem Sepekan Terakhir, Banjir di Demak Meluas hingga Tiga Kecamatan

8 Feb 2025

Mi Ayam Pak Teguh; Kuliner Legendaris di Semarang yang Hanya Buka Tiga Hari Sepekan

8 Feb 2025

Tiada Lagi Hallyu Wave di Penghargan Grammy, BTS Belum Terganti?

8 Feb 2025

Tiga Bulan Terendam Banjir, Warga Sayung Mulai Harapkan Bantuan

8 Feb 2025

Jeda Empat Tahun, Komik 'Yotsuba' Seri ke-16 akan Dirilis pada 26 Februari 2025

8 Feb 2025

Berkat Gas Rawa, Warga Grobogan Tetap Tenang saat Elpiji Langka

8 Feb 2025