BerandaTradisinesia
Rabu, 7 Jun 2022 15:05

Balangan Gantal pada Pernikahan Jawa; Lempar-melempar Sirih Perlambang Kasih

Balangan gantal kedua mempelai sambil berhadap-hadapan. (Instagram/Vebbyputri)

Tradisi panggih pengantin masih dilakukan oleh pasangan yang menikah dengan menggunakan adat Jawa. Salah satu prosesinya yang menarik adalah 'balangan gantal'. Konon, prosesi ini melambangkan kasih pasangan, Millens.

Inibaru.id – Salah satu tradisi pernikahan yang dilakukan orang Indonesia, khususnya di Jawa adalah panggih pengantin. Jadi, saat melakukan pernikahan adat Jawa mempelai laki-laki dan perempuan akan bertemu dan melaksanakan beberapa prosesi pernikahan yang memiliki makna tersendiri.

Salah satu prosesi yang menarik dalam upacara panggih pengantin ini adalah prosesi saling melempar sirih atau biasa disebut dengan balangan gantal. Eits, yang dilempar bukan cuma lembaran daun sirih ya. Biasanya dalam satu ikat sirih berisi kapur sirih, pinang, gambir, dan tembakau hitam. Menurut cerita, balangan gantal sebagai perumpamaan kedua mempelai saling melempar kasih dan harapan.

Gulungan sirih atau gantal menjadi 'amunisi' yang akan dilemparkan oleh kedua mempelai. (Vecteezy)

Yuk simak bagaimana proses balangan gantal ini!

Dalam upacara panggih pengantin, balangan gantal dilakukan setelah penyerahan sanggan atau bawaan yang diberikan oleh pihak mempelai laki-laki kepada orang tua mempelai perempuan sebagai simbol tebusan putrinya.

Kemudian, balangan gantal diawali dengan pengantin pria dan perempuan yang berjalan berlawanan arah yang didampingi oleh masing-masing dua kerabat. Keduanya akan berdiri berhadap-hadapan dengan jarak dua meter dan mulai saling melempar lintingan sirih.

Pihak mempelai laki-laki terlebih dahulu yang melempar sirih. Setelah itu, baru mempelai perempuan dan kemudian terus saling bergantian hingga lintingannya habis.

Gulungan sirih yang diikat dengan benang <i>lawe</i>. (Instagram/Passion WO)

Gantal dalam bahasa Jawa bermakna sirih yang digulung bersama sebelah buah pinang dan diikat dengan tali putih bernama benang lawe. Bila kamu melakukan pernikahan adat Jawa Yogyakarta, maka lintingan gantal dibuat sebanyak enam buah. Nantinya, masing-masing mempelai melempar gantal sebanyak tiga kali.

Sementara itu, kalau kamu melakukan pernikahan adat Jawa Solo, maka lintingan gantal yang dipersiapkan sebanyak tujuh buah. Empat untuk mempelai laki-laki dan tiga untuk mempelai perempuan, Millens.

Makna Balangan Gantal

O ya, ikatan sirih ini akan dilemparkan ke bagian tubuh yang sama yaitu dahi, dada, dan lutut. Maknanya sama kok baik itu di pernikahan adat Jawa Yogyakarta maupun pernikahan adat Jawa Solo.

Gantal yang dilempar mempelai laki-laki ke dahi mempelai perempuan bermakna harapan agar pengantin perempuan kelak mampu menguatkan pikiran dan logika jernih saat melakukan berbagai hal atau membuat keputusan.

Kedua mempelai diharapkan dapat saling mengasihi. (Instagram/Dioramafotografi)

Sirih yang dilemparkan mempelai laki-laki pada dada mempelai perempuan dikenal dengan sebutan gantal ‘gondhang tutur’ yang menyimbolkan bahwa pengantin pria telah mengambil cinta pasangannya. Lalu, gantal yang dilemparkan mempelai perempuan ke dada mempelai laki-laki menyimbolkan harapan agar kasih sayang mempelai pria senantiasa tumbuh.

Kemudian, gantal yang dilempar mempelai perempuan menuju lutut mempelai pria disebut dengan gantal ‘gondhang kasih’ yang merupakan harapan agar sang suami kelak dapat mengayomi sekaligus sebagai perwujudan bakti mempelai perempuan kepada mempelai laki-laki.

Wah, romantis banget ya makna balangan gantal ini, Millens? (Wed, His/IB32/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: