BerandaTradisinesia
Jumat, 3 Okt 2019 19:00

Arsitektur Bangunan Lawas (Bisa) Jadi Alasan Menyambangi Kampung Batik Laweyan

Kampung Batik Laweyan. (Spekology)

Memasuki Kampung Batik Laweyan kamu bakal seolah menerobos lorong waktu. Bangunan lamanya bakal mengingatkanmu pada kampung para saudagar kaya masyarakat Jawa zaman kolonial Belanda.

Inibaru.id - Selain memiliki sejarah sebagai kota batik tertua di Kota Solo, Jawa Tengah, Kampung Batik Laweyan juga kerap menjadi tujuan wisata lantaran bangunan-bangunan lawasnya yang masih tertata apik di sana.

Gaya arsitektur kampung batik yang konon telah berdiri sejak awal abad ke-19 ini memang menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang menyukai berwisata sejarah.

Laiknya di beberapa daerah “lawas” di Jawa, dinding tinggi dan gang-gang sempit menjadi karakter khas kampung batik ini. Selain di Laweyan, ciri ini juga mirip dengan kampung-kampung di sekitar Menara Kudus, Kauman Semarang, dan Pecinan Rembang.

Seperti Kudus, Semarang, dan Rembang, bangunan rumah di Laweyan banyak dipengaruhi arsitektur Jawa, Eropa, Tiongkok, dan Islam. Perlu kamu tahu, rumah-rumah “mewah” itu biasanya merupakan bukti kejayaan saudagar batik asli pribumi Laweyan yang biasa disebut “Gal Gendhu”.

Lantaran gang-gangnya yang sempit, cara paling pas menelusuri kampung batik ini adalah dengan bersepeda. Namun, kalau pengin lebih detail, kamu lebih baik berjalan kaki. Kalau pun capai, kamu bisa menumpang becak yang banyak mangkal di muka gang.

Liburan ini, kalau belum ada agenda ke mana-mana, mungkin kamu bisa mempertimbangkan Kampung Batik Laweyan untuk kamu kunjungi. Ajak teman-teman lamamu, biar bisa sekalian reunian! (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: