BerandaTradisinesia
Senin, 6 Agu 2023 18:00

Angkernya Hutan Jati Donoloyo Wonogiri, Warga Nggak Berani Ambil Apapun Di Sana!

Hutan jati Donoloyo, Wonogiri. Dipenuhi dengan hutan jati raksasa. (Tic.wonogirikab)

Warga Wonogiri nggak berani mengambil benda apapun dari hutan jati Donoloyo, bahkan meskipun benda itu hanyalah selembar daun jati yang sudah jatuh. Apa alasannya, ya?

Inibaru.id – Hutan jati Donoloyo Wonogiri masih dianggap sebagai kawasan yang angker oleh masyarakat sekitar. Saking angkernya, warga setempat sampai nggak berani mengambil benda apapun dari hutan yang sudah ditetapkan jadi kawasan konservasi sejak 1961 tersebut.

Betewe, Hutan Donoloyo bisa kamu temui sekitar 40 kilometer ke arah timur dari pusat Kabupaten Wonogiri, tepatnya di Desa Watusomo, Kecamatan Slogohimo. Berkat mitos keangkeran yang masih terjaga sampai sekarang, hutan ini masih asri. Di sana, bukan hal yang mengherankan kalau ada pohon jati berukuran raksasa dengan usia diperkirakan sudah ratusan tahun.

Memangnya, seperti apa sih keangkeran hutan jati ini sampai-sampai warga nggak berani mengambil benda apun dari situ? Kalau menurut juru kunci cari hutan tersebut, Sunarto, sudah ada beberapa kali orang yang melakukannya dan berakhir dengan jatuh sakit atau mengalami hal-hal aneh.

“Intinya sih jangan mengambil apapun dari sini tanpa sepengetahuan kami. Bahkan meskipun hanya selembar daun jati yang jatuh. Kalau ada yang pengin mengambil kayu atau lainnya, bilang ke saya, nanti saya ambilkan. Kalau nggak nanti bisa mengalami kejadian aneh,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Detik, Selasa (3/5/2022).

Sunarto juga menceritakan kisah tentang warga Solo yang sempat berkunjung ke hutan Donoloyo pada 2020. Dia sempat mengucapkan kata-kata kasar dan nggak sopan di hutan tersebut. Setelah sampai ke rumah, ada puting beliung. Yang mengherankan, angin kencang hanya menerpa rumahnya. Rumah tetangganya hanya terkena hujan biasa.

“Pas dikasih tahu kalau dia baru berkunjung ke tempat yang nggak biasa, dia menemui saya dan saya antar untuk meminta maaf di punden. Dia mengaku berkata kasar dan berperilaku nggak sopan di sini,” lanjutnya.

Hutan Donoloyo Peninggalan Tokoh Kerajaan Majapahit

Hutan jati Donoloyo diperkirakan sudah eksis sejak zaman Majapahit. (Brilio)

Sunarto dan warga setempat menyebut hutan Donoloyo sebagai tempat istimewa karena dulunya adalah peninggalan dari salah seorang tokoh Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Brawijaya V, yaitu Eyang Donosari atau Ki Ageng Donoloyo.

Hal itu dibuktikan dengan adanya punden dengan tunggak (sisa batang dan akar dari pohon yang sudah ditebang) jati yang diyakini ditanam oleh Eyang Donosari. O ya, pohon jati yang ditebang itu konon dipakai sebagai soko guru (tiang utama) Masjid Agung Demak.

Kabarnya, Eyang Donosari dulu pergi meninggalkan pusat kerajaan Majapahit demi menghindari kekisruhan jelang keruntuhan kerajaan tersebut. Dia melakukannya dengan Pangeran Teleng dan Donowati.

Beda dengan Eyang Donosari yang memilih untuk menetap di kawasan hutan Donoloyo, Eyang Donowati dan Pangeran Teleng memilih untuk menetap di Sukoboyo, daerah yang masih masuk dalam wilayah Kecamatan Slogohimo.

Nah, sesampainya di hutan ini, Eyang Donosari menanam pohon jati yang sebelumnya diberi oleh Pangeran Teleng. Karena wilayah tersebut cukup subur, pohon jati dengan cepat menyebar dan akhirnya berubah jadi hutan jati dengan luas sekitar 9,2 hektare dan bertahan hingga sekarang.

Meski dibalut cerita angker, agaknya hal itu justru baik ya, Millens karena keberadaan hutan jati Donoloyo malah jadi tetap lestari. Kondisinya tentu sangat baik bagi alam sekitar, bukan? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: