BerandaTradisinesia
Senin, 2 Mar 2025 09:04

Alquran-Alquran Raksasa di Masjid Baitul Quran KH Muntaha Al Hafidz Wonosobo

Alquran raksasa di Masjid Baitul Quran KH Muntaha Al Hafidz. (Tvonenews/Ronaldo Bramantyo)

Di lantai empat Masjid Baitul Quran KH Muntaha Al Hafidz, kamu bisa menemukan Alquran-Alquran raksasa ya ditulis tangan. Ada yang ukurannya 2x1,5 meter, lo!

Inibaru.id – Kalau kamu pernah main ke Dataran Tinggi Dieng dengan perjalanan melewati Kota Wonosobo, pasti ngeh dengan masjid yang satu ini karena bentuknya yang unik dan megah. Namanya adalah Masjid Baitul Quran KH Muntaha Al Hafidz. Nggak cuma masjidnya yang menarik, di sana juga ada hal spektakuler lainnya, yaitu keberadaan sejumlah Alquran berukuran raksasa.

Lokasi masjid ini ada di Jalan Raya Dieng-Krasak, Kecamatan Mojotengah. Baru dibangun pada 2018 lalu, masjid yang masuk dalam kompleks Kampus 2 Unsiq Wonosobo ini kerap didatangi banyak orang, khususnya yang pengin beribadah saat melakukan perjalanan dari atau ke Dataran Tinggi Dieng.

Nah, Alquran berukuran raksasa ini bisa kamu temukan di lantai 4 dari masjid tersebut. Kalau kamu naik ke lantai tersebut, bisa menemukan Alquran dengan ukuran terkecil 100 x 75 sentimeter, 1,5 x 1 meter, hingga 2 x 1,5 meter. Yang lebih dahsyat, tulisan dalam Alquran tersebut nggak dicetak dengan mesin, melainkan benar-benar ditulis dengan tangan!

Salah seorang yang menulis ayat-ayat suci dalam Alquran berukuran raksasa di masjid tersebut adalah Hayatuddin. Dia mengaku sudah melakukan profesi unik ini sejak 1991 karena diminta secara langsung oleh gurunya, KH Muntaha atau Mbah Mun. Asal kamu tahu saja, Mbah Mun dulu dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Al-Asy’ariyyah Kalibeber yang cukup populer di Wonosobo.

Ada alasan sejarah yang bikin Mbah Mun memberikan perintah tersebut. Semuanya terkait dengan penyerangan tentara Belanda ke Kalibeber pada zaman dahulu. Kala itu, nggak hanya memakan korban jiwa, kitab-kitab suci Alquran juga sampai dimusnahkan tentara Belanda, termasuk Alquran warisan kakek Mbah Mun, Abdurrahim.

Masjid Baitul Quran KH Muntaha Al Hafidz di Wonosobo. (YouTube/Erwin Abdillah)

Alquran tersebut sangatlah istimewa karena ditulis sang kakek saat melakukan perjalanan berangkat serta pulang ke Tanah Suci. Dulu, perjalanan haji memakai kapal dan memakan waktu berbulan-bulan, Millens.

“Usai tragedi itu, Mbah Mun bertekad meneruskan perjuangan kakeknya yang menulis Alquran. Kebetulan, saya yang kemudian ditunjuk untuk melakukannya,” ujar Hayatuddin sebagaimana dinukil dari Tribunjateng, Minggu (16/4/2023).

Awalnya, Alquran yang dibuat hanya berukuran 100 x 50 sentimeter. Tapi, Menteri Penerangan Harmoko saat pemerintahan Presiden Soeharto justru menyumbangkan kertas untuk menulis Alquran dengan ukuran yang jauh lebih besar, yaitu 2 x 1,5 meter. Sejak saat itulah, Hayatuddin terbiasa membuat Alquran dengan ukuran tersebut.

“Untuk menyelesaikan satu Alquran raksasa, bisa membutuhkan waktu satu tahun. Harus telaten dan juga terus menjaga wudhu,” ungkapnya.

Alquran-alquran raksasa tersebut kemudian diberikan ke pihak-pihak yang melakukan pemesanan. Salah satunya adalah Istana Sultan Hassanah Bolkiah dari Brunei Darussalam.

Wah, menarik banget ya kisah tentang Alquran-alquran raksasa di Masjid Baitul Quran KH Muntaha Al Hafidz Wonosobo ini. Tertarik melihatnya langsung di sana, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: