BerandaTradisinesia
Selasa, 25 Agu 2025 11:01

5 Istilah Membeli dalam Bahasa Jawa yang Unik Banget

Nempur, istilah Bahasa Jawa khusus untuk aktivitas membeli beras. (Kompas/Elgana Mubarokah)

Saking uniknya, "nempur", istilah dalam Bahasa Jawa khusus untuk membeli beras yang kerap dijadikan meme di media sosial. Lantas, ada nggak sih istilah membeli dalam Bahasa Jawa lainnya yang unik dan menarik?

Inibaru.id - Dalam kehidupan sehari-hari, aktivitas membeli barang seringkali dianggap sepele. Namun, dalam Bahasa Jawa, terdapat berbagai istilah untuk menggambarkan kegiatan membeli yang bervariasi, tergantung pada jenis barang yang dibeli dan cara membelinya.

Kata "tuku" atau "tumbas" memang sering digunakan untuk merujuk pada membeli dalam Bahasa Jawa, masih banyak istilah lain yang lebih spesifik. Berikut ini adalah lima istilah membeli dalam Bahasa Jawa yang unik banget jika kamu gunakan.

1. Nempur untuk Membeli Beras

Salah satu istilah unik dalam Bahasa Jawa adalah "nempur", yang merujuk pada kegiatan membeli beras. Kata ini tidak bisa digunakan untuk membeli barang lainnya alias hanya untuk beras.

Asal-usul kata "nempur" diduga berasal dari kata Bahasa Jawa yang sudah lama nggak digunakan, yaitu tumpur yang artinya mengambil beras dari lumbung. Keberadaan istilah spesifik ini menggambarkan betapa pentingnya beras dalam kehidupan masyarakat Jawa, sehingga ada istilah khusus untuk membeli beras.

2. Nebas untuk Membeli Hasil Panen

Ilustrasi: Nebas hasil panen. (Mongabay/Falahi Mubarok)

Istilah "nebas" digunakan ketika seseorang membeli hasil panen seperti padi, buah-buahan, atau hasil pertanian lainnya. Biasanya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan pembelian dalam jumlah besar atau borongan.

Misalnya, ketika seorang pedagang membeli semua buah rambutan dari satu pohon yang berbuah lebat milik seseorang, kegiatan ini disebut sebagai "nebas". Nebas seringkali melibatkan transaksi dalam jumlah yang cukup besar dan dapat dilakukan dengan harga yang lebih tinggi karena pembeliannya dalam jumlah banyak sekaligus.

3. Nempil, Istilah Membeli dalam Jumlah Sedikit

Berbeda dengan "nebas" yang melibatkan pembelian dalam jumlah banyak, "nempil" merujuk pada pembelian barang dalam jumlah sedikit. Istilah ini sering digunakan dalam konteks sehari-hari, seperti ketika seseorang membeli sedikit kacang tanah, sayur, atau bumbu dapur.

Contohnya, jika seseorang ingin membeli seperempat kilogram kacang tanah, maka ia bisa mengatakan, “aku nempil kacang tanah setengah kilo.” Kegiatan ini lebih bersifat praktis dan tidak melibatkan transaksi besar.

4. Nggenteni, Istilah Membeli Barang Preloved

Seiring dengan tren belanja barang bekas atau preloved, Bahasa Jawa juga memiliki istilah yang unik untuk menggambarkan kegiatan ini, yaitu "nggenteni". Istilah ini merujuk pada pembelian barang yang sudah digunakan atau dibeli oleh orang lain sebelumnya.

Misalnya, ketika seseorang membeli seragam sekolah dari tetangganya yang ternyata nggak muat, kegiatan ini disebut "nggenteni". Selain baju, sepatu, atau barang-barang lainnya yang masih layak pakai juga bisa dibeli dengan memakai istilah ini.

5. Mipik, Istilah untuk Memborong Barang dalam Jumlah Banyak

Terakhir, ada istilah "mipik", yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan membeli barang dalam jumlah yang sangat banyak, atau memborong. Biasanya, "mipik" digunakan saat seseorang membeli barang-barang seperti pakaian, sepatu, atau perabotan rumah tangga dalam jumlah besar untuk keperluan usaha.

Dari istilah-istilah membeli dalam Bahasa Jawa yang sudah kita bahas ini, mana nih yang paling sering kamu pakai, Gez? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: