inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Menguak Perbedaan Makna 'Selawe' dan 'Selangkung', Angka 25 dalam Bahasa Jawa
Minggu, 29 Des 2024 13:45
Penulis:
Bagikan:
Angka 25 dalam Bahasa Jawa. (Crealandia)

Angka 25 dalam Bahasa Jawa. (Crealandia)

Angka 25 dalam Bahasa Jawa sedikit menyalahi pakem penyebutan bilangan di angka 20-an. Apa alasan dari hal ini, ya?

Inibaru.id – Bahasa Jawa itu susah-susah gampang untuk dipelajari. Kosakatanya mudah dicerna dan sering kita dengar sehari-hari. Tapi, karena punya tiga tingkatan, sebutan untuk satu benda atau kegiatan pun jadi lebih dari satu. Penggunaan setiap kata di tingkatan yang berbeda juga harus diperhatikan.

Kita bisa memberikan contoh sederhana berupa penyebutan angka 25 dalam Bahasa Jawa. Di tingkatan yang paling rendah, yaitu Bahasa Jawa ngoko, sebutannya adalah selawe. Sementara di Bahasa Jawa kromo madya dan kromo alus, sebutannya adalah selangkung.

Angka 25 sendiri cukup menarik karena ga sesuai dengan pakem bilangan Bahasa Jawa untuk angka 20-an. Kebanyakan angka dua-puluhan memakai imbuhan likur di belakang angka utamanya seperti selikur untuk 21, rolikur untuk 22, telulikur untuk 23, atau pitulikur untuk 27. Tapi, sebutannya justru adalah selawe.

Kalau menurut dosen jurusan Sejarah dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tundjung Wahadi Sutirto, ada filosofi menarik dari penyematan selawe untuk bilangan 25 dalam Bahasa Jawa ngoko. Istilah ini adalah singkatan dari ‘seneng-senenge lanang lan wedok’. Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia, maknanya adalah masa di mana laki-laki dan perempuan saling menyukai.

Angka 25 dalam Bahasa Jawa punya makna dan filosofinya tersendiri. (Unsplash)
Angka 25 dalam Bahasa Jawa punya makna dan filosofinya tersendiri. (Unsplash)

Hal ini sesuai dengan usia di mana banyak laki-laki atau perempuan menikah atau setidaknya memikirkan tentang pernikahan di Indonesia. Andai belum menikah pun, banyak orang Indonesia yang sudah punya pasangan di usia tersebut.

“Maknanya memang angka itulah, 25, jadi masa di mana laki-laki dan perempuan saling menyenangi dan akhirnya berlanjut sampai ke jenjang pernikahan,” ucap Tundjung sebagaimana dilansir dari Kompas, (25/12/2024).

Di sisi lain, di Bahasa Jawa kromo, 25 dibaca sebagai selangkung. Kalau yang ini, maknanya adalah ‘wes langkung’ atau dalam Bahasa Indonesia bermakna sudah melewati. Maksudnya, orang di usia ini sudah melewati masa remaja atau pubertas.

Karena berada di tingkat ngoko, selawe dalam Bahasa Jawa biasanya dipakai untuk keluarga, teman, atau orang lain yang seumuran. Kalau selangkung biasanya dipakai saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau saat berada di acara resmi.

Siapa sangka ya, Millens, di balik penyebutan angka 25 dalam Bahasa Jawa, ada makna yang mendalam. (Arie Widodo/E05)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved