Inibaru.id - Harapan masyarakat untuk dapat menyaksikan penerbangan perdana pesawat karya anak bangsa yang dinaungi oleh PT. Dirgantara Indonesia N-219, sebelum atau tepat pada peringatan HUT RI ke-72 telah benar-benar terwujud. Bercat warna putih dengan tulisan N-219 berukuran besar di badan sebelah kiri, pesawat buatan anak negeri dengan gagah dan percaya diri lepas landas dari landasan pacu banda Husein Sastranegara, Bandung.
Penerbangan perdana pesawat dengan nomor registrasi PK-XDT ini kurang lebih berlangsung selama 30 menit. Sontak, tepuk riuh dan ucapan syukur dari masyarakat tak berhenti mengiringi penerbangan Perdana pesawat yang telah dirancang sejak 2006 ini.
Baca juga: 6 Mobil Elektrik Asli Indonesia yang Tunggu Komitmen Pemerintah
Sebelumnya, sebagai informasi pesawat buatan PT DI besama Lembaga Penerbangan dan Antaraiksa Nasional (LAPAN) ini telah menjalani berbagai rangkaian uji darat sebelum akhirnya lolos dan layak uji terbang pada 16 Agustus lalu. Seperti yang disebutkan penerbangan perdana ini sebagai bentuk uji terkait kontrol kemudi dan navigasi.
Pencapaian anak bangsa, PT DI dan LAPAN dalam menciptakan N-219 ini, nampaknya menjadi angin segar bagi dunia penerbangan tanah air. Hal tersebut karena produksi pesawat N-219 ini dianggap mampu menjadi penerus dan sebagai jembatan alih teknologi sebelumnya. Adalah CN235 dan N250 yang dicetak oleh Insinyur BJ Habibie pada tahun 1980-1990 yang kini sudah mulai using dan sebentar lagi akan pensiun.
“Produksi pesawat perintis N219 menjadi jembatan alih teknologi antara para insinyur CN235 yang dicetak BJ Habibie pada tahun 1980-1990 dengan generasi baru,” ujar Budi Santoso, Presiden Direktur PT DI, Rabu (16/8) seperti dilansir dari GNFI.
Baca juga: Motor Listrik Buatan ITS Ini Siap Jadi Kendaraan Nasional
Budi menambahkan bahwa kerja keras anak bangsa ini telah menebus lunas kerinduan setelah 22 tahun Indonesia berpuasa teknologi sejak peluncuran pertama pesawat N-250 karya Habibie pada Agustus 1995.
Hal senada juga di ungkapkan oleh Jannatul Firdaus, salah satu warga masyarakat yang turut hadir menyaksikan penerbangan perdana pesawat N-219.
“Sebagai pecinta dunia penerbangan sejak kecil, moment seperti ini sangat mengharukan. Di tengah gempuran pesimis, muncul satu pelepas dahaga. Sudah 22 tahun kita puasa setelah terakhir menyaksikan Perdana N250 Agustus 1995, hari ini saya melihat langsung,” ujar Jannatul Firdaus. (NA/IB)