Inibaru.id – Aplikasi yang memungkinkan kita membagikan foto dan video itu dijuluki "Anti-Facebook" oleh media-media barat. Vero namanya. Sebagaimana ditulis Liputan6.com, Selasa (6/3/2018), julukan itu bukanlah hinaan, melainkan pujian baginya yang memiliki keunggulan seperti Facebook tetapi tanpa ada iklan yang menggangu kenyamanan penggunanya.
Saat ini Facebook menjadi perusahaan periklanan internet teratas. Melihat kondisi itu, Vero berusaha menjadi jawaban atas keresahan pengguna Facebook. Karena itulah, Vero menjanjikan layanannya akan bebas iklan untuk selamanya, Millens.
Sebagai gantinya, Vero menerapkan sistem berlangganan atau berbayar. Eits, jangan bayangkan biaya langganannya bakal mahal, lo. Vero menjanjikan, biaya langganan yang dibebankan kepada pengguna nggak bakal memberatkan.
Baca juga:
Blackberry Tuduh Facebook dkk Langgar Paten
urang Aktual, Banyak Pengguna Instagram Pindah ke Vero
Dengan sistem seperti ini, harapan Vero adalah akan menghindarkan penggunanya dengan unggahan komersial serta memperkuat keotentikan media sosial tersebut karena bisa mengurangi munculnya akun-akun yang nggak kredibel.
Keunggulan lainnya adalah Vero memungkinkan kita untuk mengatur tingkat privasi pada tingkat postingan individual. Aplikasi ini mengandalkan Smart Connecting yang bisa memilih kepada siapa unggahan kita bisa dilihat, mulai dari teman dekat, teman, kenalan, dan pengikut.
Hal itu dijelaskan Vero pada situsnya dengan tujuan agar penggunanya merasa lebih natural saat menggunakan aplikasi tersebut. Sesuai dengan namanya, Vero, yang berasal dari bahasa Esperanto yang berarti "kebenaran".
“Di dunia nyata, orang tidak pernah dihadirkan dengan jumlah audiens yang besar. Kita membagikan hal-hal berbeda dengan orang-orang yang berbeda,” tulis Vero di situsnya.
Perusahaan yang didirikan oleh Ayman Hariri, Motaz Nabulsi, dan Scott Birnbaum itu menilai media sosial yang banyak digunakan saat ini justru membuat penggunanya merasa lantaran ada semacam kepalsuan hubungan.
“Kebanyakan jejaring sosial menjadikan semua orang sebagai teman atau pengikut. Hal ini medorong kita untuk membagikan hal-hal dalam hidup kita yang kita pikir paling menarik,” ujar mereka.
Baca juga:
Dapat Bantuan, Sekolah Ini Nggak Lagi Mengenal Komputer via Papan Tulisnya
Microsoft Bantu Sekolah di Ghana
Lebih lanjut, dikatakan juga bahwa Vero mirip Instagram tanpa algoritme dan agak mirip Twitter tanpa para "Nazi".
Seperti ditulis Inibaru.id, Rabu (28/2/1018), orang-orang pindah ke Vero karena aplikasi itu dianggap sebagai jawaban atas ketidakpuasan terhadap layanan Instagram yang memiliki lini masa kurang aktual. Sistem algoritme yang diadopsi oleh Instagram juga menyulitkan pengguna untuk melihat unggahan terbaru milik teman-temannya.
Nah, buat kamu yang pengin menikmati medsos yang lebih "sehat", nggak ada salahnya mengunduh aplikasi ini. (MEI/GIL)