Inibaru.id – Sejarah manusia purba beserta peninggalannya yang kerap diajarkan di sekolah biasanya membosankan. Namun, tidak demikian jika anak langsung diperkenalkan dengan peninggalan-peninggalan sejarah tersebut.
Satu tempat yang memamerkan temuan fosil manusia purba dan jejak budayanya adalah di Situs Patiayam di Kudus. Kebetulan, saat ini situs yang berlokasi di Desa Terban, Kecamatan Jekulo itu tengah menggelar pameran hasil penelitian arkeologinya dengan tajuk “Rumah Peradaban”.
Acara yang merupakan wujud kerja sama Kemendikbud dengan Badan Litbang Pusat Penelitian Arkeologi Nasional ini telah berlangsung sejak Rabu (18/10/2017) lalu dan akan berakhir pada Minggu (22/10).
Baca juga:
Ruangbelajar, Platform Terbaru dari Bimbel Online Ruangguru
Proyek-proyek IFIT dan Komitmen Indonesia untuk UNESCO
Dilansir dari Suara Merdeka, Jumat (20/10), dalam kegiatan ini, pengunjung bisa menyaksikan sejumlah fosil binatang purba, juga fosil hasil temuan di sekitar Patiayam. Sebagaimana kita tahu, Patiayam adalah salah satu situs plestosen di Jawa.
Koordinator Rumah Peradaban di Situs Patiayam, Heri Lelono, pada Kamis (19/10) mengatakan, seluruh hasil kajian dan penelitian dipamerkan di Rumah Peradaban.
Selain pameran, peneliti madya di Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta ini menambahkan, acara tambahan juga telah dipersiapkan, di antaranya peluncuran buku pengayaan pendidikan mengenai sejarah dan arkeologi, serta alat peraga pendidikan, kemah arkeologi, dan lomba lukis.
”Pengunjung pun bisa memanfaatkan beberapa permainan edukatif yang kami siapkan,” ungkap Heri.
Pihaknya mengaku tidak menargetkan jumlah pengunjung yang akan datang. Ia hanya berharap, acara ini berlangsung menyenangkan dan para pelajar di Kudus dan sekitarnya bisa diarahkan ke acara tersebut.
Baca juga:
Jangan Bangga Dulu, Punya IQ Tinggi Justru Rentan Terkena Gangguan Mental
Tiga Senyawa Ini yang Bereaksi saat Anda Jatuh Cinta
Untuk itu Heri memastikan seluruh sajian Rumah Peradaban bisa memberikan pengalaman baru yang menyenangkan dan mengedukasi siswa.
”Banyak pengunjung, terutama pelajar. SD, SMP, dan SMA. Pengunjung lain adalah mahasiswa hingga masyarakat umum,” paparnya.
Kendati tidak menarget pengunjung, ia meyakini acara ini akan mampu mendatangkan ribuan pengunjung.
“Dalam dua hari saja sudah ada lebih dari 1.000 pengunjung,” tandasnya. (GIL/SA)