Inibaru.id – Sejumlah proyek lembaga pendidikan dan kebudayaan PBB, UNESCO, telah dibiayai Indonesia melalui Program Indonesia Funds-In-Trust (IFIT). Sumbangsih itu ditampilkan dalam resepsi yang diselenggarakan di Kantor Delegasi Tetap RI untuk UNESCO di Paris, Prancis.
Tak kurang dari delapan proyek telah diselenggarakan IFIT sejak 2012 hingga kini, di antaranya proyek Forum Global Media, Visi Baru Kota Tua, dan Solusi Ekologi dan Ekohidrologi untuk Manajemen Berkelanjutan.
Dilansir dari Antara, Senin (23/10/2017), Duta Besar cum Deputi Wakil Tetap RI untuk UNESCO Tubagus A Fauzi Soelaiman mengatakan , program IFIT merupakan bagian dari kontribusi Indonesia dalam mengatasi kesulitan finansial yang dialami UNESCO pada 2011.
Baca juga:
Dua Siswa Ini Mampu Gerakkan Lengan Robot dengan Pikiran
Ruangbelajar, Platform Terbaru dari Bimbel Online Ruangguru
Sebagai informasi, krisis finansial sempat dialami UNESCO kala AS memutuskan menghentikan pembayaran kontribusi negaranya lantaran Palestina diterima sebagai anggota UNESCO pada tahun itu.
“Total kontribusi Indonesia pada saat itu senilai US$ 10 juta. Sebanyak US$ 6 juta sebagai dana darurat, sedangkan US$ 4 juta sisanya dialokasikan untuk program IFIT,” terangnya.
Hasil dari proyek itu disajikan dalam bentuk poster yang dipasang dalam ruangan acara agar dapat dibaca pengunjung. Tak hanya itu, Staf senior dari Kantor UNESCO di Jakarta, Ardito Kodijat, juga menerangkan proyek-proyek tersebut secara singkat.
Resepsi dihadiri Wakil Direktur Jendral UNESCO Getachew Engida dari Ethiopia, Ketua Badan Eksekutif UNESCO Michael Worbs (Jerman), dan sejumlah Duta Besar/Delegasi Tetap UNESCO dari berbagai negara beserta staf di Paris.
Fauzi Soelaiman menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program UNESCO. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia terhadap program UNESCO.
Selain itu, keputusan Indonesia mencalonkan diri sebagai anggota Badan Eksekutif UNESCO 2017-2021, lanjutnya, adalah bagian kontribusi nyata Indonesia bagi UNESCO.
Baca juga:
Jangan Bangga Dulu, Punya IQ Tinggi Justru Rentan Terkena Gangguan Mental
Ribuan Pelajar Kunjungi Situs Patiayam di Kudus
Sementara, Deputi Dirjen UNESCO menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Indonesia yang dipandang sangat membantu UNESCO dalam menjalankan program kerjanya pada saat mengalami kesulitan finansial, khususnya program kerja di Indonesia.
Pada acara resepsi juga dipromosikan budaya Indonesia dengan menampilkan tarian tradisional Bali oleh kelompok tari Joged Nusantara asuhan KBRI Paris dan promosi kuliner makanan khas Indonesia, seperti sate ayam, nasi goreng, rempeyek dan berbagai masakan. (GIL/SA)