BerandaPasar
Selasa, 30 Okt 2017 11:04

Penjualan Online Melambung, Bisnis Ritel Tenggelam

Meredupnya Bisnis Retail di Indonesia (Uzone)

Selain Lotus Departement Store, beberapa bisnis retail lainnya seperti Matahari dan 7-Eleven juga sudah tutup karena tergerus perkembangan zaman.

Inibaru.id – Penutupan Lotus Departement Store di Jakarta menambah daftar bisnis ritel yang akhirnya menyerah tergerus perkembangan zaman. Benarkah penyebab keruntuhan bisnis ritel ini disebabkan oleh penjualan online?

Oktober 2017, PT Mitra Adiperkasa Tbk mengumumkan penutupan tiga Lotus Departement Store yang ada di kawasan Thamrin, Cibubur, dan Bekasi. Sebelumnya, dua lainnya juga sudah ditutup. Fetty Kwartati selaku sekretaris dari PT Mitra Adiperkasa, Tbk menyebutkan bahwa penutupan gerai ini memang dilakukan karena kinerja yang kurang baik dan demi memaksimalkan kinerja perusahaan.

Baca juga: Indonesia Incar Perusahaan Kelas Menengah Italia

Tak hanya Lotus, PT Mitra Adiperkasa yang mengelola beberapa pusat perbelanjaan terkemuka seperti Sogo, Alun-alun Indonesia, Seibu, dan Galeries Lafayette juga akan menutup gerai Debenhams pada akhir tahun ini. Pada bulan September 2017, PT Matahari Department Store Tbk juga menutup dua tempat usahanya: Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai Jakarta Selatan setelah sebelumnya menutup 8 lainnya. PT Modern Sevel Indonesia juga sudah menutup seluruh minimarket 7-Eleven.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa pemerintah terus memantau usaha ritel yang mulai bergeser ke perdagangan elektronik agar tidak mengganggu perekonomian nasional. “Salah satu yang kami pantau itu bisnis ritel karena berhubungan dengan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi,” ungkapnya sebagaimana dikutip dari Tempo (26/10/2017).

Sri Mulyani memastikan bahwa sektor ritel Tanah Air masih tumbuh dengan baik. Fakta ini didapatkan dari pencapaian pajak pertambahan nilai dari sektor ritel yang justru tumbuh 14 persen pada periode Januari-September 2017. “Kami akan lihat sektor lain, apakah mereka menghadapi tekanan atau perubahan karena ada konsep digitalisasi ini,” lanjutnya.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia, Aulia Marinto menyebutkan bahwa hingga saat ini, belum ada angka pasti nilai transaksi di sektor perdagangan elektronik. Hanya saja, Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Indonesia, Karaniya Dharmasaputra, memperkirakan angka transaksi perdagangan elektronik di Indonesia mencapai 7 miliar dolar AS atau naik sekitar 20 persen per tahun. Sementara itu, transaksi di sektor teknologi keuangan mencapai 18,6 miliar dolar AS. Beberapa E-commerce yang paling aktif melakukan transaksi adalah Tokopedia dan Bukapalak yang mampu mencapai nilai transaksi hingga Rp 40-100 miliar per hari.

Baca juga: 
Tenun Badui Dilirik Konsumen
Bisnis Kain “Prada” Sablon dari Klungkung Semakin Berkibar

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih menduga bahwa tutupnya beberapa bisnis retail seperti yang dialami oleh Lotus dan Matahari disebabkan oleh pergeseran konsentrasi konsumen. Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Roy Nicolas Mandey menyebutkan bahwa bisnis retail sekarang dalam tahap pemulihan. Para pengusaha sedang kembali menggenjot performa bisnisnya dengan meninjau ulang lokasi usahanya. (AW/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: