BerandaPasar Kreatif
Selasa, 12 Jun 2023 14:00

Nggak Bisa Ngasal, Bikin Rengginang Krecek Ketan Perlu Keterampilan

Mbok Yah tengah sibuk membuat krecek ketan yang dibentuk bulat dan ditata di atas anyaman bambu. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Meski cuma perlu bahan-bahan sederhana dengan proses yang terlihat gampang, ternyata membuat rengginang krecek yang renyah dan gurih itu ada rahasianya. Yuk, simak tipsnya!

Inibaru.id - Berbentuk lingkaran, berwarna putih, rasanya gurih dan renyah. Siapa sih yang nggak kenal sama camilan lawas satu ini? Penganan berbahan dasar ketan ini memang sudah jadi favorit banyak orang sebagai pelengkap beragam masakan.

Rengginang juga punya nama yang berbeda-beda di setiap daerah. Misalnya, di Sumatera Barat, penganan seperti rengginang disebut batiah. Lain halnya di Jawa Barat, camilan serupa rengginang namun berbahan dasar singkong dikenal dengan renggining. Sedang di Pati, Jawa Tengah, rengginang berbahan ketan populer dengan nama krecek.

Meski hanya berbahan dasar ketan, membuat krecek ternyata nggak bisa sembarangan, lo. Hal ini disampaikan produsen krecek ketan rumahan asal Pati, Ngasirah.

“Buat krecek ketan itu kelihatannya aja gampang, Mbak. Tapi kalau nggak tahu cara buat yang benar nggak bakal bisa jadi,” seru perempuan yang akrab disapa Mbok Yah kepada Inibaru.id belum lama ini.

Resep Turun-temurun

Krecek ketan yang sudah kering ini siap untuk digoreng dan disajikan. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Saat ditemui di kediamannya di Desa Gulangpongge, Gunungwungkal, Pati, Mbok Yah mengaku mendapat resep membuat krecek ketan turun-temurun dari sang ibu. Kini, perempuan berumur 68 tahun itu sudah hampir 15 tahun memproduksi krecek ketan. Nggak heran, dia sudah hafal tips dan trik membuat krecek ketan yang benar.

Cara pertama adalah mencuci beras ketan hingga bersih. Setelah itu, beras direndam selama semalaman. Jangan salah, proses merendam beras ini ada tujuannya, lo!

“Beras perlu direndam sebelum dimasak biar lebih cepat matang dan tekstur nasinya jadi lebih mekar,” jelas Mbok Yah.

Nasi ketan dibentuk di atas tutup toples agar bentuknya bulat sempurna. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Setelah direndam semalaman, beras ditiriskan terlebih dahulu. Siapkan panci kukus untuk menanak nasi dan pastikan airnya sudah mendidih sebelum memasukkan beras. Beras kemudian dikukus setengah matang.

“Kalau nasi ketan sudah setengah matang, tambahkan air garam secukupnya lalu diaduk hingga rata," tutur perempuan murah senyum tersebut. "Lebih baik pakai air garam daripada ditaburkan langsung; biar asinnya merata."

Setelah diaduk rata, Mbok Yah menambahkan, nasi dikukus kembali hingga matang sempurna. Begitu matang, langsung diangkat dan mulai membuat nasi ketan dalam bentuk lingkaran kecil. Dia mengaku menggunakan tutup toples sebagai alas pencetak krecek agar bentuknya lingkaran sempurna.

“Tutup toples ini memudahkan dalam membentuk krecek dan juga ukurannya jadi bisa sama,” ujar Mbok Yah.

Dijemur di Bawah Matahari

Lama proses pengeringan krecek ketan sangat bergantung pada terik matahari. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Krecek ketan yang sudah dibentuk kemudian ditata rapi di atas anyaman bambu dan dijemur di bawah sinar matahari. Jika cuaca terik, krecek bisa kering dalam 2-3 hari saja. Krecek harus dipastikan benar-benar kering karena ini akan memengaruhi umur simpan krecek.

“Krecek yang benar-benar kering sempurna, bisa awet sampai 5 bulan, Mbak,” tandasnya.

Nah, untuk menggorengnya juga nggak bisa asal, ya. Pastikan minyak gorengmu benar-benar panas dahulu lalu gorenglah krecek satu per satu. Ini akan membuat krecek bisa mekar dengan bagus ketika digoreng dan teksturnya bisa jadi lebih renyah.

Nah, itu dia tips dan trik cara membuat rengginang krecek ketan. Ternyata lumayan butuh ketelatenan ya dalam proses membuatnya. Kira-kira kamu tertarik buat bikin krecek ketan di rumah nggak, nih? (Rizki Arganingsih/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024