BerandaPasar Kreatif
Minggu, 24 Mei 2025 14:23

Minyak Atsiri, Bahan Baku Parfum yang Jadi Produk Ekspor Unggulan Tanah Air

Minyak atsiri yang merupakan bahan baku pembuatan parfum kini menjadi salah satu komonitas ekspor unggulan Tanah Air. (Nonawoman)

Sebagai pengekspor terbesar ke-8 dunia, industri minyak atsiri dinilai mempunyai masa depan yang cerah. Bagaimana komoditas yang menjadi bahan baku pembuatan parfum ini dibuat?

Inibaru.id - Nilai ekspor dari produk industri minyak atsiri pada 2024 lalu mencapai 259,54 juta dolar AS atau setara Rp4,2 triliun. Pencapaian tersebut menempatkan Indonesia sebagai eksportir minyak atsiri terbesar ke-8 dunia. Tentu saja ini menjadi kabar menggembirakan bagi masyarakat Indonesia.

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyebut, nilai ekspor ini menjadi yang tertinggi dalam periode lima tahun terakhir yang cenderung fluktuatif untuk tujuan utama ke India, AS, Tiongkok, Singapura, dan Prancis.

“Minyak atsiri adalah salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki nilai strategis, baik dari sisi ekonomi maupun sebagai bahan dasar pengembangan industri berbasis sumber daya alam,” tuturnya di Kantor Kemenperin RI di Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Namun begitu, diakui Faisol bahwa mengembangkan komoditas ini di Indonesia bukanlah perkara mudah. Menurutnya, ada beberapa tantangan industri yang tengah kita hadapi seperti keterbatasan bahan baku yang berkelanjutan, akses global, diversifikasi produk hilir, serta teknologi produksi dan pengolahan.

Mengenal Minyak Atsiri

Faisol mengungkapkan, industri minyak atsiri merupakan subsektor strategis yang berbasis pada Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan tanaman aromatik yang memiliki keterkaitan erat dengan sektor pertanian, perkebunan, kesehatan, dan kecantikan.

Sedikit informasi, dalam dunia kecantikan, minyak atsiri sering disebut minyak esensial (essential oil, volatile oil); merupakan senyawa yang diekstrak dari tumbuhan melalui proses penyulingan. Bagian tumbuhan yang diekstrak bisa berupa daun, bunga, kulit kayu, batang, biji, hingga akar.

Dalam dunia kesehatan, ekstrak tumbuhan tersebut bisa memberikan khasiat yang berbeda-beda. Misalnya, ada minyak lavender yang memiliki efek menenangkan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tidur dan menghilangkan stres. Cairan kental yang mudah menguap ini biasanya menjadi dasar untuk minyak pijat.

Para ahli biologi menjelaskan, minyak atsiri diyakini sebagai metabolit sekunder pada tumbuhan yang berperan sebagai alat pertahanan diri agar nggak dimakan oleh hama atau mempertahankan ruang hidup dari tumbuhan lain.

Pembuatan Minyak Atsiri

Proses pembuatan parfum dari minyak atsiri yang dihasilkan oleh nilam (<i>patchouli</i>) di Pusat Unggulan Iptek Nilam Aceh Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh. (Antara Foto/Syifa Yulinnas via Rakyat Merdeka)

Salah satu proses pembuatan minyak atsiri adalah dengan menggunakan teknik distilasi air. Hasil penyulingan ini harus disimpan dengan baik karena titip uapnya rendah sehingga membuatnya mudah menguap. Susunan senyawa komponen minyak atsiri cukup kuat untuk mempengaruhi saraf manusia dengan efek yang bermacam-macam.

Sebagaimana minyak lainnya, sebagian besar minyak atsiri nggak terlarut dalam air. Dalam parfum, pelarut yang digunakan umumnya adalah alkohol, sementara masyarakat timur acap menggunakan minyak lain yang mudah ditemukan, misalnya minyak kelapa, sebagai pelarut.

Dalam dunia perparfuman, ada sejumlah minyak atsiri yang dikenal luas, antara lain minyak adas (fennel/foeniculi oil), cendana (sandalwood oil), bunga cengkih (eugenol oil) dan daun cengkih (leaf clove oil), kayu putih (cajuput oil), bunga kenanga (ylang-ylang oil), dan nilam (patchouli oil).

Khusus untuk minyak nilam, Faisol Riza mengungkapkan, produk minyak atsiri buatan Indonesia jenis itu cukup diminati oleh perusahaan asal Prancis, bahkan diproduksi secara masif oleh jenama global tersebut. Dia berharap. ke depan industri dalam negeri nggak hanya jadi penyuplai bahan baku, tapi juga punya brand sendiri.

"Kita bangga Patchouli, produk atsiri kita, memiliki jumlah peminat tinggi di Prancis, tapi akan jadi satu keunggulan jika kita bisa menciptakan brand oleh pelaku usaha di dalam negeri," tutur Faisol yang berbicara dalam Pre Event Aromatik Indofest 2025 tersebut.

Membangun Industri Atsiri yang Inklusif 

Faisol mengatakan, potensi Indonesia untuk mengembangkan industri minyak atsiri cukup besar. Namun, untuk menciptakan industri yang inklusif serta adaptif dan berdaya saing global, perlu ada sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku industri, dunia pendidikan, dan masyarakat.

“Sebagai langkah strategis dalam menjawab tantangan tersebut, pemerintah mendorong implementasi kebijakan yang mencakup peningkatan jaminan ketersediaan bahan baku; peningkatan kemampuan produksi dan mutu minyak atsiri nasional,” kata Faisol. "Termasuk di antaranya diversifikasi produk di hilir."

Menjawab pertanyaan itu, Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan, pemerintah terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan industri minyak atsiri.

“Salah satunya melalui pembentukan Pusat Flavor and Fragrance (PFF) di Bali dan Sumatra Barat sebagai upaya mendorong pengembangan industri hilir,” kata Putu.

Untuk memacu daya saing minyak atsiri Indonesia, Kemenperin berencana menggelar ajang bergengsi Aromatika Indofest 2025 di Plaza Industri Kemenperin, Jakarta, pada 9-11 Juli 2025. Kalau kamu tertarik untuk mengulik lebih jauh tentang komoditas ekspor ini, silakan datang ya, Millens! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: