BerandaPasar Kreatif
Jumat, 19 Apr 2018 08:02

Dari Mendong ke Kerajinan Tangan Eksotis

Hasil Kerajinan Mendong (bisnisukm.com)

Mendong biasanya dikenal sebagai bahan baku pembuat tikar. Tapi di Temanggung, mendong juga bisa diubah menjadi kerajinan tangan bernilai jual tinggi, lo.

Inibaru.id Millens tahu tanaman mendong? Jenis tumbuhan rumput yang tumbuh di tanah berlumpur dengan kandungan air yang banyak ini sering dijadikan bahan baku pembuatan tikar, lo. Tapi di Kabupaten Temanggung, mendong dimanfaatkan juga sebagai bahan baku pembuatan kerajinan tangan lainnya. Wah, apa saja ya kira-kira?

Tepatnya di Dusun Kelingan, Desa Caruban, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, mendong disulap menjadi kerajinan tangan seperti tas, tempat pensil, tempat tisu, sandal, dan lainnya.

Kreativitas para pengrajin membuat mendong nggak hanya berakhir menjadi tikar saja. Selain ramah lingkungan, produk berbahan mendong juga memiliki daya tarik di pasaran.

Anyaman warna-warni kerajinan tangan mendong dinilai unik dan keren buat dipakai mejeng deh. Eits, untuk menghasilkan kerajinan dari mendong yang berkualitas, proses produksi harus benar-benar dijalankan dengan baik oleh para pengrajin nih.

Baca juga:
Kue dan Batik, Hasil Olahan Mangrove yang Ciamik
Ide Kreatif Desta yang Lahirkan Mi Ongklok Instan

Dikutip dari liputan-kandangan.000webhostapp.com (12/9/17), begini nih proses pengolahan mendong hingga jadi kerajinan tangan.

Proses Penjemuran

Tanaman mendong yang sudah dipanen  dibersihkan dan dipotong-potong batangnya dalam ukuran tertentu, Millens. Setelah itu, mendong akan dijemur hingga kering. Kira-kira satu hari. Setelah kering, mendong akan disortir lagi dan diikat berdasarkan ukurannya. Ikatan-ikatan mendong lalu dirapikan ujung-ujungnya tuh. Sudah rapi, mendong akan dijemur lagi kira-kira dua sampai tiga jam. Baru deh ikatan-ikatan mendong disimpan di rumah selama satu hari biar nggak gampang rapuh.

Proses Pewarnaan

Nggak cuma sampai disitu, batang mendong bakal diwarnai nih. Zat pewarna yang digunakan adalah pewarna pakaian. Nah, warna yang biasanya digunakan adalah merah, biru, kuning, hijau, dan ungu. Pewarnaan dilakukan dengan cara mencelup-celupkan batang mendong ke larutan zat pewarna yang sudah dididihkan. Setelah proses pewarnaan selesai, batang mendong dijemur kembali selama empat jam biar nggak mudah luntur. Lalu batang mendong dimasukkan sebentar ke dalam air agar nggak mudah patah saat dianyam. Baru deh batang mendong siap dianyam dan dijadikan kerajinan.

Baca juga:
Mereka Menyulap Perca Jadi Keset dan Cempal
Stardivarious Indonesia, Biola Bambu dari Kudus

Proses Penganyaman

Proses penganyaman dilakukan secara tradisional oleh pengrajin dengan bantuan alat penganyam. Selain menggunakan batang mendong, bahan lain yang digunakan yaitu benang polyester. Untuk mempercantik hasil kerajinan, bisa juga ditambahkan manik-manik atau ornamen lain. Nah, pada proses ini nih kreativitas pengrajin bakal makin teruji. Di sinilah kerajinan macam tas, kotak tisu, tempat pensil, dan lainnya tercipta.

Dari sumber daya alam, tanaman mendong berubah menjadi kerajinan tangan unik bernilai jual tinggi. Oya, kerajinan mendong dari Temanggung sudah dipasarkan hingga ke Jawa Timur dan mulai merambah pasar mancanegara lo. Keren ya.

Tertarik membeli? Yuk mampir ke Temanggung dan beli kerajinan mendongnya untuk koleksi. (IB10/E02)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: