BerandaPasar Kreatif
Kamis, 23 Jan 2019 16:00

Mengenal Industrial, Konsep Interior 'Setengah Jadi' yang Banyak Dipakai Pengusaha Kuliner

Restoran dengan konsep industrial menekankan rangka bangunan dengan elemen metal dan kayu. (Inibaru.id/ Artika Sari)

Konsep kafe atau restoran industrial tengah digandrungi pebisnis kuliner di negeri ini. Menonjolkan material kayu dan besi yang mengesankan bangunan "setengah jadi", konsep tersebut justru dianggap bernilai tinggi. Hm, benarkah?

Inibaru.id – Metal berpadu kayu, berwarna hitam, abu-abu, atau cokelat, menyatu di setiap perabotan, itulah konsep industrial. Lantainya dari beton tanpa keramik, yang tak jarang bikin siapapun mengernyit, "Sudah selesai renovasi atau belum, sih?"

Konsep tersebut belakangan moncer di kalangan pelaku kuliner di Indonesia, salah satunya saya jumpai di Gala Steak & Pizza beberapa bulan silam. Interior berkonsep industrial di restoran yang berada di Jalan Jolotundo, Semarang, itu begitu kental terasa.

Semula saya nggak begitu memperhatikan. Namun, ketika belum lama ini saya makan siang di Steak.co Semarang dan menjumpai konsep serupa, rasa penasaran saya membuncah.

Jawaban pun datang dari Asisten Manajer Steak.co Rena Efendi. Menurutnya, konsep industrial disukai lantaran memberi kesan sederhana tapi elegan. Dengan warna dasar seperti hitam dan cokelat, industrial menjadikan restoran tampak lebih ramah bagi pengunjung dari semua kalangan.

Salah satu sudut kafe industrial (Inibaru.id/ Artika Sari)

Perlu kamu tahu, konsep industrial umumnya nggak lepas dari elemen seperti metal, tembaga, atau beton yang memberi kesan belum rampung. Namun, justru inilah yang menjadi daya tariknya. Untuk menambah kesan minimalis, furnitur rustic dan vintage nggak jarang menjadi pelengkap konsep tersebut.

Konsep industrial kali pertama diperkenalkan arsitek kelahiran Jerman, Albert Kahn, pada awal 1900-an. Kala itu, Kahn mengembangkan konsep ini untuk efisiensi penggunaan ruang di dalam pabrik. Lelaki yang dijuluki "arsitek Detroit" itu menggunakan material yang mampu memperkuat struktur bangunan hanya dalam satu atap.

Sekitar 1960-an, para desainer memperbarui konsep industrial agar lebih menarik dengan menambahkan elemen kayu, metal, dan batu bata. Ini menjadikan konsep industrial tampak lebih mewah.

http://pillartofolio.com/wp-content/uploads/2017/10/industrial-cafe-modern-jakarta-09.jpg

Satu atap yang menangungi beberapa ruangan jadi ciri khas konsep industrial. (Pillartofolio)

Konsep tersebut terus berkembang hingga mendapakan bentuknya yang sekarang, sekaligus menjadi salah satu desain interior yang paling disukai banyak orang. Tak hanya kafe dan rumah makan, konsep ini juga diterapkan dalam gedung pernikahan.

Hm, bagi saya yang menggemari warna putih dan merah muda, konsep shabby chic dan classic tentu lebih menarik. Namun, bukan berarti konsep industrial nggak menarik ya, Millens. Semua tergantung selera!

Oya, kamu yang pengin mendesain kamar atau rumahmu dengan gaya industrial juga boleh, lo. Coba, deh, mulai kumpulkan perabotan yang mendukung konsep idamanmu itu. Selamat menata! (Artika Sari/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: