BerandaPasar Kreatif
Minggu, 20 Agu 2022 11:00

Kisah Kopi Petungkriyono yang Berhasil Masuk Jadi Produk Dagangan Minimarket Modern

Wanuri, pelaku usaha UMKM kopi Petungkriyono. (Tribunjateng/Indra Dwi Purnomo)

Kopi Petungkriyono di Kabupaten Pekalongan dikenal sebagai kopi tradisional dengan rasa yang mantap. Saking nikmatnya kopi ini, kini dijajakan di Alfamart se-Kabupaten Pekalongan.

Inibaru.id – Lebih dari sekadar wilayah yang kaya akan pemandangan alam indah, Kecamatan Petungkriyono di Kabupaten Pekalongan populer berkat kopinya yang dikenal berkualitas tinggi. Kini kenikmatan Kopi Petungkriyono bisa kamu beli di Alfamart di seluruh Kabupaten Pekalongan.

Salah satu tempat produksi Kopi Petungkriyono ada di Desa Rowokembu. Rumah produksinya bernama Petung Kopi dan dikelola oleh Wanuri. Laki-laki berusia 44 tahun tersebut sudah merintis usaha kopi Petungkriyono sejak 2015.

“Sejak kecil saya dari keluarga petani di Desa Tlogopakis, jadi nggak asing dengan kopi. Waktu itu belum ada gerakan budidaya kopi,” ucapnya sembari disibukkan dengan kegiatan sortir dan roasting kopi, Jumat (19/8/2022).

Sadar dengan potensi kopi yang cukup menjanjikan dari wilayahnya, Wanuri kemudian mempelajari cara budidaya kopi sekaligus mengolahnya menjadi minuman yang nikmat.

Wanuri dulu bukan penggemar kopi bahkan nggak suka meminumnya. Tapi, setelah belajar menyeduh kopi dengan cara yang tepat, kini dia bisa menikmatinya.

“Awalnya saya melakukan petik merah di kebun sendiri, lalu membuat dum sendiri untuk menjemur kopi dan memproduksinya dalam skala kecil tapi dengan SOP yang benar. Ternyata, hasilnya berbeda dengan kopi yang bukan petik merah dan dijemur di jalanan. Dari sisi rasa dan fisiknya sangat berbeda,” ceritanya.

Terus Tingkatkan Kualitas

Kopi Petungkriyono dikenal berkualitas tinggi. (Tribun Jateng)

Tatkala sudah menemukan racikan kopi yang tepat, Wanuri kemudian membuat kemasan yang menarik. Setelah menemukan yang pas, dia mulai melakukan tes pasar pada 2016. Ternyata, banyak yang menyukainya. Hal ini membuatnya semakin yakin dengan bisnis kopi tersebut.

Setelah berhasil mengajukan izin produk PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) ke Kabupaten Pekalongan pada tahun yang sama, kopinya mendapatkan label halal dari provinsi pada 2019. Sejak saat itulah, usaha kopinya mulai dimasukkan dalam grup UMKM Kabupaten Pekalongan.

Dia pun punya kesempatan untuk melakukan pelatihan packaging, marketing, sekaligus bisnis yang lebih baik. Dampaknya, kualitas produk kopinya pun semakin membaik dan akhirnya masuk ke minimarket modern Alfamart sejak 2021.

Nggak mudah memasukkan produk kopi tradisional untuk bisa dijajakan di Alfamart. Winuri harus berkali-kali melakukan penyesuaian agar memenuhi standar kualitas, kemasan, dan lain-lain.

“Alhamdulillah, kopi UMKM asli Petungkriyono sudah dipasarkan di 43 Alfamart se-Kabupaten Pekalongan,” ungkapnya.

Berkat pemasaran di Alfamart pula, kini produksi kopi Petungkriyono semaking meningkat. Kelompok-kelompok tani di kawasan tersebut semakin bergairah karena kopi-kopi dari kebunnya benar-benar terserap dan diproduksi menjadi kopi yang laku di pasaran.

Wah, cerita ini sungguh memotivasi para pelaku UMKM lainnya untuk bisa meningkatkan kualitas, ya? Yap, meski nggak semua ingin masuk ke Alfamart, tapi standar kualitas produk tetap harus ditingkatkan demi penjualan yang lebih baik. Setuju, Millens? (Tri/IB09/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024