BerandaPasar Kreatif
Jumat, 1 Feb 2018 10:45

Kacamata Kayu dari Tegal Ini Sudah Go International

Kacamata Kayu. (Youtube.com)

Keren dan kreatif, kacamata berbingkai kayu buatan Imam Khifni dari Tegal ini diincar orang-orang di luar negeri. Tahu nggak, sebelum kesuksesan diraih Imam, dalam dua tahun berproduksi, produknya nggak laku.

Inibaru.id – Ide kreatif kacamata kayu ini dicetuskan kali pertama oleh Imam Khifni, warga Desa Karanganyar, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.

Daerah tempat tinggal Imam merupakan daerah industri mebel. Nggak heran di sana ada banyak limbah kayu. Meski sebagian besar limbahnya digunakan sebagai kayu bakar, namun tetap saja ada yang tersisa.

Itulah yang kemudian dimanfaatkan Imam. Melalui tangannya, limbah itu diolah untuk dijadikan barang bernilai.

"Di sekitar rumah banyak pembuat mebel. Banyak kayu yang tidak terpakai lagi, sehingga saya manfaatkan untuk membuat kacamata kayu," kata Imam, dilansir Tribunnews.com, (30/1/2018).

Awalnya Imam sering memanfaatkan limbah kayu untuk dijadikan mainan edukatif anaknya. Suatu hari dia terinspirasi dari kacamata milik istrinya yang terbuat dari plastik dengan serabut kayu di dalamnya. Dia kemudian berpikir, bagaimana bila bingkai kacamata itu dibuat dari kayu?

Tahun 2011, dia mulai mengutak-atik limbah kayu untuk dibentuk menjadi bingkai kacamata. Tangannya memang sudah terampil karena sering membuat kerajinan dari kayu.

Baca juga:
Indrakila, Keju Boyolali Rasa Internasional
Limbah Kulit Kerang Disulap Jadi Kerajinan Ciamik

Kali pertama, kayu dipotong dan bentuk seperti bingkai kacamata pada umumnya. Model pertamanya adalah bingkai model melingkar penuh. Lalu pada tahap finishing, kayu dilapisi cat semprot berwarna mengilap. Adapun untuk lensa kacamatanya, dia menggunakan kaca helm. Sayang, kacamata pertamanya ini jelek banget.

Imam nggak patah arang. Dia terus melakukan beberapa kali uji coba dan berhasil menciptakan kacamata kayu dengan corak natural. Permukaannya hanya diamplas, tidak dicat dengan cat semprot mengkilap lagi. Bau, bentuk, dan warna kacamatanya juga jadi sangat alami. Hasilnya justru lebih baik. Untuk lensanya, diganti dengan lensa sungguhan sesuai standar.

Dia kemudian membangun sebuah bengkel kacamata atau tempat produksinya di Desa Pengarasan, Kecamatan Dukuhturi. Untuk galerinya, dia menempati bangunan rumah di Desa Karanganyar No. 24, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal yang diberi nama Rewood.

Selain membuka galeri, Imam juga memasarkannya lewat jaringan online, yakni melalui website dan media sosial. Proses pembuatannya pun dia unggah lewat Youtube.

Sejak saat itu dia mulai mendapat pembeli pertamanya yang berasal dari luar negeri, Singapura. Pembeli dari Singapura itu mengaku tertarik dengan produknya ketika melihat prosesnya di Youtube. Nggak hanya dari negara di Asia seperti Malaysia, Singapura, dan India, namun negara-negara di Eropa dan Amerika juga mulai melirik produknya.

Kacamata kayunya semakin dia kembangkan. Nggak hanya untuk penderita gangguan mata, kacamatanya juga dapat difungsikan untuk keperluan fesyen.  Dibantu tujuh karyawannya saat ini, Imam membuat bermacam model kacamata kayu.

Uniknya lagi, nama model diambil dari bahasa Tegal,  antara lain model brug (jembatan) yakni kacamata yang berbentuk muka lurus, model cekli yang berbentuk kecil, dan jospol berbentuk agak besar. Dinamakan jospol karena produk ini yang paling laku.

Adapun model bungah didesain untuk perempuan. Model lentik berbentuk kacamata eyecat dengan ujung runcing seperti mata kucing. Ada juga model dami dengan bentuk lurus agak melengkung.

Selain unik, kacamata kayu kreasi Imam ini punya nilai seni tinggi karena ukirannya yang dibuat klasik dan elegan.

Pernah Nggak Laku

Sebelum usahanya sebesar sekarang, Imam pernah mengalami persoalan yang cukup berat. Produksi kacamata kayu pertamanya tidak laku di pasaran. Hampir dua tahun tidak ada yang mau membeli.

"Bayangkan, selama dua tahun tidak laku. Tidak ada yang beli," ucapnya kala itu.

Baca juga:
Dari Tangan Agam, Tercipta Kerajinan Kayu Bernilai Tinggi
Goutzilla, Hobi Afi Jadi Rezeki

Seperti sudah disebutkan, dia lantas berputus asa dan terus membuat berbagai macam percobaan.Pada 2015 produknya benar-benar laku keras karena sering diberitakan di sejumlah media cetak maupun elektronik. Bahkan peminatnya didominasi oleh pasar luar negeri.

Imam juga menyiapkan sejumlah inovasi lain untuk mengembangkan produknya agar mampu bersaing di pasar global.

Nah, kamu bisa belajar dari cara Imam berjuang merebut pasar untuk produk-produknya. Intinya: nggak gampang menyerah. (ANG/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: