BerandaPasar Kreatif
Jumat, 21 Okt 2021 12:30

Hewan Peliharaan Eksotis, Teman Bermain yang Bisa Jadi Ladang Bisnis

Kucing Maine Coon, salah satu hewan peliharaan eksotis yang bisa mendatangkan peluang usaha baru. (Inibaru.id/ Bayu N)

Kecintaan pada tarantula dan sugar glider membuka mata Neo bahwa hewan peliharaan eksotis bisa jadi ladang bisnis, nggak sekadar teman bermain dan curhat.

Inibaru.id - Memiliki hewan peliharan memang menyenangkan. Selain bisa menjadi teman di kala bosan, binatang yang jinak juga kerap membawa energi positif bagi si pemilik. Lebih dari itu, piaraan lucu tersebut juga bisa jadi ladang bisnis yang menyenangkan, lo!

Hal inilah yang dirasakan Alvenio Farhan. Berawal dari hobinya memelihara hewan eksotis, pemilik toko hewan Alva Exotic Pets tersebut kini memiliki usaha dari penangkaran dan jual beli binatang-binatang molek tersebut. Bahkan, usaha itu kini menjadi salah satu penghasilan terbesarnya.

Alvenio saat ini dikenal sebagai pemiara wupih sirsik atau yang lebih dikenal sebagai sugar glider, mamalia berkantung yang bisa meluncur laiknya tupai terbang. Namun, perkenalan lelaki yang akrab disapa Neo itu pada piaraan eksotis sejatinya dimulai saat mengadopsi sepasang tarantula.

Suatu ketika tarantula ini mulai bertelur dan beranak. Dia pun mengunggahnya ke medsos. Betapa terkejutnya Neo saat mengetahui beberapa temannya menaruk ketertarikan pada hewan berkaki delapan yang dipeliharanya tersebut.

Salah satu tarantula yang masih dipelihara Alvenio. (Inibaru.id/ Bayu N)

"Tentu saja nggak menyangka bakal banyak yang minat (sama tarantula) waktu itu. Saya pikir, ah, paling banyak yang takut!” ujarnya kepada Inibaru.id belum lama ini, lalu terkekeh.

Setelah beberapa ekor tarantula kepunyaannya terjual, dia pun mulai berpikir untuk memiara hewan lain seperti ular, tokek, bahkan kecoa. Setelah itu barulah Neo memutuskan untuk membeli sugar glider, yang didapatkannya via Facebook.

Kala itu, hewan asal Papua tersebut memang tengah ramai jadi obrolan di kalangan pencinta piaraan eksotis. Selanjutnya, Neo memilih memfokuskan diri pada sugar glider, salah satunya dengan bergabung dan aktif di Komunitas Pecinta Sugar Glider Indonesia (KPSGI) Regional Semarang.

Mulai Berkembang Biak

Alvenio Farhan bersama sugar glidernya. (Inibaru.id/Bayu N)

Berbekal kecintaannya pada hewan, Neo kemudian mulai mengembangbiakkan sugar glider hingga beranak-pinak. Kejeliannya mengamati pasar juga berbuah hasil. Sejak itulah dia mulai meraup pundi-pundi rupiah dari hasil menangkarkan sugar glider.

Saat ini Neo menjual beberapa jenis sugar glider, mulai dari classic grey yang berharga Rp 300-an ribu hingga leucistic yang berkisar hingga Rp 2 jutaan. Hewan-hewan lincah penyuka nektar itu "tinggal" di pet shop-nya yang berlokasi di Jalan Lemah Gempal VII B, Bulustalan, Kota Semarang.

Menurut pria murah senyum itu, menjual hewan eksotis semacam sugar glider banyak senangnya karena dia selalu menyukai semua binatang tersebut. Setidaknya, dia nggak pernah merasa kesepian di toko karena memiliki mereka sebagai teman.

Kecoa Dubia, salah satu hewan yang juga dijual di toko hewan piaraan Alva Exotic Pets. (Inibaru.id/ Bayu)

"Ya, saya jadi punya banyak teman, nggak kesepian kalau sedang di toko,” ujarnya sembari mengelus-elus sugar glider jinak di telapak tangannya.

Namun, dia juga kerap kelabakan memenuhi permintaan pasar karena kehabisan piaraan yang tersedia untuk dijual. Dia mengaku nggak bisa memaksa sugar glider miliknya untuk terus berkembang biak.

"Proses kembang biak sugar glider nggak terlalu sering, sedangkan permintaan banyak; jadilah saya bingung karenanya," timpal pemuda murah senyum tersebut, lalu kembali tertawa.

Oya, selain sugar glider, Alva Exotic Pets juga menjual pelbagai piaraan lain yang tergolong eksotis seperti kucing main coon, tarantula besar, dan kecoa dubia. Kamu juga bisa membeli berbagai perlengkapan piaraan seperti tas, perangkat bermain, dan banyak lagi. (Bayu N/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024