BerandaPasar Kreatif
Selasa, 21 Mei 2018 13:02

Para Pengusaha yang Coba Peruntungan dari Dawet Lele

Es dawet ayu atau cendol. (Ramesia.com)

Dawet atau cendol nggak melulu dibuat dengan bahan tepung hunkwe. Di tangan orang-orang kreatif ini, dawet juga dapat dibuat dari bahan ikan lele. Wah, seperti apa ya?

Inibaru.id – Ikan lele nggak hanya bisa diolah menjadi lauk pendamping nasi seperti pecel lele, pecak lele, atau abon lele. Di Banjarnegara, Jawa Tengah, ikan yang juga biasa disebut cat fish itu rupanya juga bisa diolah menjadi minuman menyegarkan di tangan Fedwi Anggi Indrayani. Dia mengolah ikan lele menjadi dawet ayu atau cendol.

FYI, dawet ayu merupakan minuman tradisional yang berasal dari Banjarnegara. Namun, tidak untuk "dawet ayu lele". Anggi, sapaan akrab Fedwi Anggi Indrayani, adalah sosok kreator dawet tersebut. Gadis berjilbab itu telah membuat dawet dari daging lele sekitar 2013 lalu.

Kendati berbahan ikan lele yang umumnya beraroma anyir, Anggi menjanjikan bahwa dawet ayu buatannya nggak berbau demikian. Seperti ditulis Detik.com (25/3/2013), Anggi bahkan sempat menjanjikan dawet gratis plus uang sebesar Rp 100 ribu bagi siapapun yang merasakan ada bau anyir pada dawet lele buatannya.

Soal kualitas, dawet lele Anggi nggak perlu diragukan lagi. Setelah puluhan kali melakukan eksperimen, Anggi pun akhirnya menemukan "resep spesial" untuk membuat dawet dari ikan lele.

Dawet Ayu Da'Lele (idahceris.wordpress.com)

Bentuk dari dawet yang diberi nama Dawet Ayu Da’Lele itu nggak jauh berbeda dengan dawet ayu pada umumnya. Cendolnya pun diberi warna hijau laiknya dawet ayu lain. Warna hijau itu didapat dari perpaduan daun pandan dan suji. Yang membedakan hanyalah bahan utamanya, yakni lele.

Ide membuat dawet ikan lele mucul ketika alumnus Institut Teknologi Bogor (IPB) ini merasa prihatin atas angka konsumsi ikan yang begitu rendah di Indonesia. Padahal, menurut dia, ikan sangatlah baik untuk kesehatan. Sebagai negara maritim, hal itu adalah sebuah ironi baginya.

"Rata-rata orang Indonesia mengonsumsi ikan hanya sembilan kilogram per tahun. Kemudian saya melihat kepopuleran dawet ayu, maka saya coba mengolah ikan menjadi dawet," kata perempuan asal Desa Sered RT 03 RW 02, Kecamatan Madukara, Banjarnegara itu.

Nggak Anyir

Anggi menuturkan, ikan lele yang akan dijadikan dawet harus diolah dengan tepat agar nggak bau anyir. Kuncinya, daging ikan harus di-fillet dengan sangat hati-hati agar pembuluh-pembuluh di perut lele nggak pecah. Selanjutnya, fillet lele dikukus dan dicampur dengan adonan hunkwe, air daun pandan, dan garam. Campuran ini dimasak sambil diaduk hingga mengental, Millens.

Setelah mengental, dawet dicetak menggunakan cetakan dawet. Dawet Ayu Da’Lele pun dihidangkan dengan campuran santan dan sirup gula merah. Produk tersebut banyak dijual di sekolah-sekolah dan selalu laris dibeli anak-anak. Hm, keren!

Anggi bukanlah satu-satunya pembuat dawet ayu lele. Salah seorang pengusaha yang juga mengembangkan dawet ayu lele adalah Junaedi. Semula, Junaedi adalah seorang pengusaha ikan lele. Dia merasa tertantang untuk mengolah daging lele agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi, hingga menemukan ide membuat dawet ayu lele yang dinamainya Azzis Dawet Lele.

Sama halnya dengan Anggi, lelaki asal Malang yang telah memiliki 10 outlet tersebut juga menjamin dawet lelenya nggak akan berbau anyir ikan lele.

Junaidi dengan Dawet Lele buatannya. (Aremamedia.com)

Gimana Millens? Mau mencicip dawet lele? (IB06/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: