BerandaPasar Kreatif
Rabu, 26 Mei 2020 12:30

Dari Dapur Rumah, Susmiati Olah Mawar hingga Siap Disajikan ke Meja Pelanggan

Susmiati saat beraksi di dapur rumahnya. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Dari dapur rumahnya, susmiati kini tengah sibuk memenuhi pesanan keripik mawar. Nggak perlu bahan yang rumit dan teknik khusus, keripik mawar ini lezat dan awet disimpan hingga tiga bulan. Penasaran dengan prosesnya?

Inibaru.id - Minggu sore (17/5), setelah melalui jalan yang berkelok dan berkabut saya menemui Susmiati di Dusun Ngoho, Desa Kemitir, Kecamatan Sumowono. Di ruang tamunya, dia tampak cemas menanti kedatangan bunga mawar pesanannya. Bukan untuk hiasan atau nyekar di makam leluhur, bunga mawar pesanannya tersebut rencananya akan diolah menjadi keripik.

Ya, sebulan terakhir ini Susmiati disibukkan dengan pesanan keripik mawar yang terus membanjirinya. Meski mengaku awalnya cuma coba-coba, produknya justru mendapatkan tanggapan positif dari pasar. Di saat para pelanggannya tengah menunggu pesanannya datang, Susmiati terus memproduksi keripik dapur rumahnya.

Satu kresek besar mawar merah segar telah datang. Susmiati bergegas mencucinya dan memisahkannya per kelopak agar mudah digoreng. Sebelumnya perempuan berkacamata ini telah membuat adonan berbahan tepung beras dan bumbu dapur. Bahan-bahan yang dia pakai ini biasa didapatkan di warung terdekat. Namun untuk bunganya, Susmiati punya langganan yang bisa menyediakan bunga mawar segar dengan kualitas jempolan.

Dengan terampil, ibu dua anak ini mulai mencelupkan kelopak mawar dan menggorengnya dalam minyak panas. Dengan gerakan memutar, dia memasukkan kelopak mawar yang sudah terbalur adonan tepung tersebut ke wajan supaya nggak menempel satu sama lain.

Bara api maksimal membuat proses penggorengan ini nggak perlu waktu lama. Sesaat setelah dimasukkan, Susmiati mengaduk dan membolak-balikkan keripiknya supaya nggak gosong.

“Biasanya dibantu satu atau dua orang, kalau nggak ya badar (kepayahan),” tuturnya.

Pisahkan kelopak mawar sebelum diolah. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Sekitar lima menit dalam penggorengan, perempuan 2 anak ini mengangkat keripiknya yang mulai berwarna keemasan. Bunga yang tadinya merekah merah, kini berubah menjadi hidangan menggiurkan yang cocok menemani minum teh hangat di tengah dinginnya udara Sumowono.

Perempuan ini mengaku dirinya selalu membuat keripik dengan bunga mawar yang baru dipetik.

“Kalau nggak segar, warnanya jadi item, nggak cantik,” jelasnya.

Setelah dibaluri adonan, goreng mawar dalam minyak panas. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Dalam sekali produksi, dirinya bisa menghabiskan 5 kg tepung adonan dan sekitar 2 kresek besar mawar. Harga mawar yang sedang murah membuatnya giat memproduksi keripik dan memasarkannya dengan harga terjangkau. Dengan Rp 6.000 saja, kamu bisa menikmati keripik mawar berukuran 100 gr. Agar lebih worth it kamu bisa membeli kemasan setengah kg dengan harga Rp 25 ribuan. Murah banget kan?

Karena penasaran, saya sampai beli dua bungkus untuk dinikmati di rumah. Katanya, meski nggak pakai pengawet, keripik buatannya bisa tahan sekitar tiga bulan. Kamu tertarik membeli atau membuatnya sendiri, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: