BerandaKulinary
Selasa, 14 Feb 2022 11:00

Ternyata, Pecel Sudah Ada Sejak Abad ke-9

Ilustrasi: Pecel sudah ada sejak abad ke-9. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Pecel dikenal luas sebagai makanan tradisional Indonesia yang digemari banyak orang. Nggak disangka, ternyata sejarah pecel sudah sangat lama, lo. Sejumlah bukti mencatat pecel sudah ada sejak abad ke-9. Wih, lama juga, ya?

Inibaru.id – Pecel masih menjadi salah satu makanan tradisional yang paling digemari masyarakat Indonesia. Sayuran yang diberi tambahan bumbu pecel alias saus kacang ini memang memiliki rasa yang sangat nikmat. Tapi kamu tahu nggak soal sejarah pecel yang konon sudah eksis sejak abad ke-9?

Tunggu dulu, jadi pecel sudah ada di Nusantara selama lebih dari satu milenium alias 1000 tahun? Yap, ini beneran dan nggak mengada-ada kok, Millens. Kalau menilik sejumlah bukti sejarah, pecel memang sudah dinikmati masyarakat Indonesia selama itu.

Di Indonesia, ada beragam jenis pecel yang bisa kamu nikmati. Pecel Madiun, pecel Nganjuk, pecel Gambringan, dan lain-lain memiliki cita rasa khasnya sendiri-sendiri. Tapi, intinya sih sebenarnya sama, yakni berupa sekumpulan sayuran yang diberi tambahan bumbu dengan rasa manis, gurih, dan pedas.

Menurut pakar kuliner Tanah Air Wira Hardiyansyah, pecel bahkan bisa jadi jauh lebih lama dikenal masyarakat Nusantara. Dia menduga penganan ini bahkan sudah ada sejak sebelum Masehi. Meski begitu, kalau acuannya adalah catatan sejarah resmi, memang pecel sudah dikenal di masa Kerajaan Mataram Kuno.

“Pecel kali pertama disebutkan dalam Kakawin Ramayana yang ditulis pada abad ke-9, tepatnya di era Mataram Kuno atau Mataram Hindu yang saat itu di bawah pemerintahan Raja Rakai Watukura Dyah Balitung (898-930 M),” ungkap Wira.

Penjual pecel tradisional masa kini. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Pecel juga disebut di dalam Prasasti Siman yang ditemukan di Kediri, Jawa Timur. Omong-omong ya, prasasti ini ditulis pada 865 Tahun Saka atau 943 Masehi, Millens. Dalam prasasti ini, tertulis tentang makanan dari sayur-sayuran yang direbus dan kemudian dicampur dengan bumbu rempah.

Wira juga menyebut pecel tertulis dalam Babad Tanah Jawa versi Meinsma. Jadi, penganan ini disajikan saat proses pembukaan lahan untuk pusat Kerajaan Mataram. Catatan sejarah lain yang menyebut pecel adalah Serat Centhini.

“Dalam Babad Tanah Jawi edisi Meinsma, diceritakan bahwa Ki Ageng Karanglo dari Taji, kawasan sekitar Klaten, menjamu Ki Ageng Pamanahan dengan sejumlah penganan seperti nasi dan pecel, ayam, serta sayur menir,” jelas Wira.

Wah, nggak nyangka ya, Millens, ternyata pecel sudah ada sejak abad ke-9 dan masih lestari hingga sekarang. Kamu suka pecel juga nggak?(Det/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024