BerandaKulinary
Sabtu, 4 Nov 2022 11:33

Tempe Besengek Khas Kulon Progo yang Ramah di Kantong dan Manjakan Lidah

Tempe besengek merupakan makanan khas dari Kulon Progo, Yogyakarta. (Tuguwisata/Mampirmakan)

Meski warnanya gelap, tempe besengek memiliki rasa yang lezat. Kuliner khas Kulon Progo ini selalu dicari para wisatawan.

Inibaru.id - Kalau ke Kulon Progo, Yogyakarta, ada satu kuliner khas yang wajib kamu coba. Bukan makanan modern dari bahan-bahan yang mahal, sebaliknya makanan ini murah, enak, dan mengenyangkan. Cocok disantap ketika masih hangat sambil minum secangkir kopi pahit, dia adalah tempe besengek.

Namanya cukup unik ya, Millens? Buat kamu yang belum tahu, tempe besengek adalah tempe benguk yang dimasak bersama rempah dan santan sehingga warnanya hitam khas kacang benguk. Benguk itu sejenis polong-polongan yang banyak dijadikan tanaman pagar. Ukuran kacangnya besar dan agak keras. Tanaman ini memang melimpah di daerah Kulon Progo dan sekitarnya.

Biji benguk adalah bahan utama pembuatan tempe benguk yang kemudian dimasak menjadi tempe besengek. (Dietspotlight)

Meski kacang benguk besar dan agak keras, saat sudah menjadi tempe besengek teksturnya berubah menjadi lembab dan empuk. Itu karena proses memasaknya membutuhkan waktu tiga sampai empat jam. Selain itu, tekstur lembab dan rasa gurihnya karena penggunaan santan kental (santan kanil).

Kuliner ini masih banyak ditemui di pasar tradisional di Kulon Progo dengan harga tiga hingga lima ribu rupiah.

Salah seorang pengrajin tempe besengek, Sunartini mengungkapkan setiap harinya dia membuat sekitar 150 tempe untuk memenuhi pesanan dan dijual di pasar. Terkadang, pesanan datang dari perkantoran dan rumah yang akan mengadakan hajatan.

Proses Pembuatannya

Butuh dimasak dalam waktu yang lama agar bumbu dan santan meresap ke dalam tempe. (Tumblr/Temukonco)

Sebelum memasak tempe besengek, terlebih dahulu yang harus ada adalah bahan utamanya, yaitu tempe benguk. Membuat tempe benguk sama seperti halnya membuat tempe kedelai ya, Millens. Butuh beberapa hari untuk mengubah biji benguk menjadi tempe.

Setelah tempe benguk jadi, proses selanjutnya yaitu memasaknya menjadi tempe besengek. Pertama, tempe benguk direbus sampai benar-benar matang. Air hasil rebusan dibuang saja. Setelah itu, masukkan santan, bawang putih, bawang merah, gula merah, daun serai, dan daun salam. Setelah semua bumbu meresap, kemudian aduk rata. Masak hingga agak kering dan tempe benar-benar matang.

Dimakan Bersama Geblek

Tempe besengek, geblek dan segelas teh hangat adalah kudapan tradisional yang memanjakan lidah. (Twitter/Windadesti90)

Tempe besengek ini biasanya dimakan bareng geblek. Makanan ini terbuat dari singkong yang dihaluskan kemudian digoreng setengah matang. Lalu, singkong tadi dicampur dengan tepung tapioka hingga rata. Adonan tersebut kemudian dibentuk bulat-bulat dan digoreng dengan minyak panas.

Geblek yang bagus dan enak selalu berwarna putih bersih, empuk dan mengembang. Itu bisa didapat jika tepung tapioka yang digunakan dalam keadaan bersih, nggak berjamur, dan nggak cacat warna.

Kunci lain untuk geblek yang empuk adalah proses pencampuran tepung kanji dengan air. Saat mencampurnya, air dimasukkan sedikit demi sedikit agar adonan nggak terlalu embek. Lalu, adonan diulen sampai kalis. Biar gurih, nggak lupa dimasukkan bawang yang dihaluskan dan garam.

Di Kulon Progo, geblek dan tempe besengek merupakan salah satu kuliner lokal yang banyak dicari para wisatawan. Jadi, jika kamu berkunjung ke Kulon Progo, jangan lupa untuk jajan ini juga ya! (Det/IB20/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: