Inibaru.id - Menawarkan teh bisa berarti permintaan maaf di Tiongkok. Bisa pula untuk merekatkan hubungan keluarga, tanda terima kasih, atau bentuk penghormatan, Namun, di Tegal, ngeteh adalah cara mereka untuk mengentalkan pertemanan.
Yap, sudah menjadi kebiasaan warga Tegal untuk nongkrong bersama jakwir cetem, istilah untuk teman dekat, dengan menyeruput teh. Yang unik, teh tersebut diseduh di dalam poci kecil dari tanah liat. Gelas yang dipakai pun setali tiga uang. Tradisi ini biasa mereka sebut "moci" alias minum teh dalam poci.
Moci, tradisi minum teh di Tegal, Jawa Tengah. (gemalaputri.blogspot.com)
Di kota yang juga terkenal dengan makanan tahu aci ini, kegiatan moci biasa dilakukan pada waktu sarapan atau sore hari menjelang Magrib. Moci juga eksis pada acara hajatan atau acara besar di sana. Orang Tegal umumnya lebih suka cita rasa teh yang "wasgitel", yakni wangi, panas, legi (manis), dan kentel (kental).
Teh Tegal terasa istimewa karena diseduh dengan air panas dalam poci gerabah. Aroma wangi teh panas yang bercampur dengan tanah inilah yang menimbulkan aroma baru yang menggugah selera. Teh ini kian istimewa lantaran dalam penyajiannya menggunakan gula batu sebagai pemanis.
Macam-macam teh dari Tegal. (muda.kompas.id)
Potongan gula batu yang diletakkan di gelas gerabah itu juga bukan tanpa alasan, Millens. Masyarakat Tegal percaya, ngeteh dengan gula batu ini seperti hidup. Awalnya, teh akan terasa sepet dan sedikit pahit, lantaran gula belum mencair. Namun, setelah hampir habis, teh baru terasa manis karena gula sudah cahir sempurna. Itulah hidup yang harus berjuang untuk meraih sukses.
Begitulah arti moci bagi masyarakat Tegal. Nggak sekadar menenggak secangkir teh, mereka yang melestarikan moci juga berarti menghargai budaya sekaligus kekerabatan antarsesama, Millens!
Teh poci. (haranobu23.blogspot.com)
Nah, buat kamu yang kebetulan melintas di Tegal, mampirlah sejenak seruput kesegaran teh di sana. (IB20/E03)