Inibaru.id – Siapa sih yang nggak tahu Kerajaan Demak yang terkenal menjadi pelopor penyebaran agama Islam di pulau Jawa? Nah, peninggalan Kerajaan Demak nggak hanya berupa agama yang jadi mayoritas di Jawa, melainkan juga di bidang-bidang lain seperti kuliner.
Jadi gini, Millens, Raja Demak punya makanan kesukaan benama nasi kropokhan. Mengingat Kerajaan Demak berada di puncak mencapai masa kejayaannya pada 1521 – 1546, bisa dikatakan makanan ini sudah ada sejak sekitar 500 tahun yang lalu, Millens.
Baca Juga:
Wingko Salem, Kudapan Manis Khas DemakNasi kropokhan merupakan sup daging kerbau yang diolah dengan labu putih sebagai bahan dasarnya. Oya, kuahnya terbuat dari santan berwarna kuning yang memiliki cita rasa gurih di lidah, lo.
Selain itu, cabai di kuah sup ini dibiarkan utuh. Katanya sih, agar kamu bisa mengatur tingkat kepedasan sesuai selera kamu, Millens.
Pemilihan daging kerbau di makanan ini bukan tanpa alasan. Hal ini nggak terlepas dari sejarah Demak zaman dahulu yang kental dengan budaya Hindu. Kamu tahu sendiri kan orang Hindu pantang mengonsumsi daging sapi karena dianggap sebagai hewan yang suci dan mulia.
Omong-omong ya, selain nikmat disantap menggunakan nasi putih saat panas, nasi kropokhan biasanya disajikan dengan daun kedondong. Peran daun kedondong disini tidak hanya menyumbangkan rasa dan aroma asam saja. Konon, daun kedondong berguna untuk menghancurkan kolesterol yang didapat dari daging kerbau dan santan di dalam makanan ini.
Cara Mengolah Nasi Kropokhan
Kalau pengin membuat nasi kropokhan sendiri, mudah kok. Pertama-tama, siapkan bumbu berupa bawang merah dan bawang putih, kunyit, kemiri, ketumbar, jinten, daun jeruk, serta daun salam dan laos. Selain itu siapkan pula garam, gula pasir, kunir, kelapa, serta daun kedondong.
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah merebus iga kerbau hingga empuk. Kemudian semua bumbu yang sudah disiapkan sebelumnya dihaluskan. Kalau sudah halus, tinggal direbus bersama dengan iga kerbau agar meresap.
Terakhir, masukkan labu putih, daun kedondong, cabai utuh, dan santan. Untuk memperkuat rasa, tambahkan sedikit gula pasir. Tunggu sekitar 30 menit dengan api sedang dan setelah itu kropokhan siap dihidangkan.
Sayangnya, kini nggak banyak warung makan yang menjajakan kuliner ini sehingga makanan ini semakin langka. Padahal, dulu nasi Kropokhan juga sering disajikan untuk acara-acara kerajaan.
Hm, kamu tertarik mencicipi kuliner ini saat berkunjung ke Demak, Millens? (Mer, Tra/IB32/E07)