BerandaTradisinesia
Sabtu, 19 Apr 2024 18:17

Gantung Lepet dan Ketupat di Pintu Rumah untuk Para Arwah

Kupat dan lepet ditantungkan di gagang pintu rumah warga di Pati. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Tradisi seminggu setelah Lebaran di Pati ditandai dengan tradisi unik gantung lepet dan ketupat di pintu rumah untuk menghormati para arwah.

Inibaru.id - Hari Raya Idulfitri nggak hanya digelar saat 1 Syawal. Di pelbagai wilayah, hari besar bagi umat muslim ini juga dirayakan hingga beberapa hari setelahnya. Perayaan itu biasanya baru berakhir pada 8 Syawal, yang acap ditandai dengan acara masak besar dan makan bersama.

Di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, perayaan seminggu setelah Idulfitri ini biasa dilakukan dengan membuat ketupat dan lepet. Menjelang Maghrib, masyarakat setempat biasanya sudah mulai sibuk menyiapkan hidangan tradisional berbungkus janur tersebut.

Selain dimakan bersama, hidangan ini juga menjadi suguhan untuk tamu yang berkunjung. Bahkan, di sejumlah tempat di wilayah berjuluk Kota Seribu Paranormal itu, ketupat dan lepet juga digantung di pintu rumah untuk menyambut arwah keluarga yang "pulang" seminggu setelah hari raya.

Sunarti adalah salah seorang warga yang masih setia melestarikan tradisi ini. Menurut perempuan asal Kecamatan Gunungwungkal itu, tradisi menggantung ketupat dan lepet di pintu rumah sudah berlangsung turun-temurun dari generasi ke generasi.

"Ini (ketupat dan lepet) digantung di pintu rumah katanya untuk menyambut arwah keluarga yang pulang ke rumah," ujar Sunarti sembari menggantungkan kedua penganan itu di gagang pintu rumahnya.

Seminggu setelah Idulfitri

Jumlah ketupat dan lepet yang digantung di pintu boleh sesuka hati pemilik rumah. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Di sebagian wilayah Pati, cukup banyak yang percaya bahwa arwah keluarga yang telah meninggal akan datang ke rumah seminggu setelah salat Idulfitri dilangsungkan. Nah, mereka diyakini datang untuk ikut merasakan lebaran dengan "mencicipi" sari ketupat dan lepet yang digantung di pintu.

Sunarti mengatakan, nggak ada aturan pasti berapa ketupat dan lepet yang harus digantungkan pada pintu. Namun, biasanya orang akan menggantung ketupat sebanyak jumlah anggota keluarga yang telah meninggal.

"Kalau saya biasa menggantung masing-masing satu buah ketupat dan lepet di tiga tempat, yakni pintu depan, samping, dan belakang. Jadi, semua akses keluar masuk rumah diberi," tutur perempuan 60 tahun tersebut.

Menggantung ketupat dan lepet di pintu hanya dilakukan sehari penuh, yaitu sejak sore hari pada 8 Syawal hingga 9 Syawal. Setelahnya, ketupat dan lepet yang sudah digantung tetap dimakan, kok. Ini menjadi semacam simbol persatuan antara dunia nyata dan gaib.

Tradisi yang menarik, ya? Nggak hanya menjadi suguhan untuk dimakan bersama keluarga yang masih hidup, ketupat dan lepet juga bisa dinikmati untuk mereka yang tiada ya? (Rizki Arganingsih/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024