BerandaKulinary
Sabtu, 6 Mei 2022 11:00

Siropen Telasih, Sirop Pertama di Indonesia yang Digemari Orang Belanda

Siropen Telasih. (GNFI/ © Humas Surabaya)

Sirup pertama di Indonesia ternyata masih eksis hingga sekarang lo. Padahal, sirop ini sudah ada sejak 1923 dan diproduksi di Surabaya, Jawa Timur. Namanya adalah Siropen Telasih.

Inibaru.id – Nggak hanya di bulan puasa, sirop juga laris-manis di Hari Raya Idulfitri alias Lebaran. Minuman ini disajikan ke tamu atau keluarga sebagai cara untuk merayakan hari kemenangan. Omong-omong, kamu tahu nggak apa jenama sirop pertama di Indonesia? Yap, namanya adalah Siropen Telasih.

Siropen Telasih memang nggak sepopuler jenama-jenama sirop lain di Indonesia. Meski begitu, sirop ini masih eksis hingga sekarang, lo. Padahal, sirop asli Surabaya ini sudah diproduksi sejak 1923 silam.

Pabrik sirop ini bisa kamu temui di Jalan Miwis Nomor 5 yang ada di Kota Pahlawan. Pada bagian depan bangunan dengan empat pilar besar khas kolonial, terlihat tulisan Pabrik Limoen J C Van Drongelen & Hellfach. Omong-omong ya, Hellfach sebenarnya adalah pabrik pembuatan botol kaca.

Ada dua jenis varian dari Siropen Telasih, yaitu Cap Bulan dan Siropen Gourmet. Khusus untuk Cap Bulan, varian rasanya adalah vanilla, jeruk keprok, melon, leci, coco pandan, dan mawar.

“Itu (sirop-sirop Cap Bulan dari Siropen Telasih) bisa didapatkan di modern marketlokal. Maksudnya itu seperti toko milik perorangan seperti di Bilka (salah satu supermarket di Surabaya),” terang Manager PT Moya Kasri Wira Jatim Laode Muhamad Alvian, Kamis (30/6/2016).

Sementara itu, Sorupon Gourmet merupakan sirop yang bisa dijadikan campuran kopi, cocktail, dan mocktail. Varian rasanya cukup menarik seperti hazelnut, vanilla, caramel, mocha, rum, iris cream, mojito mint, cokelat, almond, tiramisu, hingga peppermint.

Alvian juga menjelaskan soal seberapa banyak produksi Siropen Telasih. Perusahaannya ternyata masih mampu menghasilkan 10 ribu -15 ribu botol dalam sebulan sesuai dengan standar yang ditetapkan sejak 1923.

“Itu pun khusus untuk sirop telasih yang botol kaca,” ujarnya.

Pabrik Siropen Telasih yang sudah ada sejak 1923 di Surabaya. (GNFI)

Kebanyakan konsumen Siropen Telasih ternyata adalah hotel, restoran, dan kafe. Bahkan, 80 persen konsumennya berasal dari wilayah Kota Surabaya. Jadi, wajar ya kalau ada kesan sirup ini nggak begitu dikenal masyarakat umum. Pasarnya memang beda.

“Dominasinya masih pada hotel, kafe, restoran, ketimbang umum,” jelas Alvian.

Pengelolaan Sering Berganti di Masa Kemerdekaan

Menurut cerita Alvian, pengelola Siropen Telasih sering berpindah tangan sejak masa perang dunia dan kemerdekaan. Pada 1942, Jepang mengambil alih produksinya. Menariknya, usai masa penjajahan Jepang usai, Belanda kembali menguasai sebelum akhirnya dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia pada 1958.

Pada 1962, pabrik ini jadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan dikelola oleh Perusahaan Industri Daerah Makanan & Minuman (Pimda Mamin) Pemprov Jatim. Setelah itu, barulah pada 2022, pabrik ini dikelola PT Pabrik Es Wira Jatim.

Kabarnya, sirop ini digemari kalangan pedagang, saudagar, dan orang-orang Belanda di masa kolonial.

“Kala itu pribumi kita tidak bisa mencicipi Siropen,” kat Alvian.

Standar sirop yang masih terjaga sejak 1923 membuat sejumlah orang Belanda sampai memesan sirop ini langsung dari Surabaya. Biasanya sih, mereka mengenal sirop ini dari leluhur mereka yang dulu juga mencicipi sirop yang sama.

“Sekitar satu dua tahun lalu justru warga Belanda mengakui rasa Siropen Telasih masih asli tak pernah berubah,” tutup Alvian.

Menarik ya sejarah Siropen Telasih, sirup pertama di Indonesia. Kalau di rumahmu, biasanya ada sirop apa saja nih yang tersaji, Millens? (Lip/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: