BerandaKulinary
Minggu, 17 Okt 2020 09:41

Semakin Lestari, Telur Asin Khas Brebes Jadi Warisan Budaya

Telur asin. (Pixabay/Veerashantinity)

Kemendikbud memutuskan telur asin berstatus warisan budaya tak benda Indonesia. Seperti apa ya rasanya?

Inibaru.id – Telur asin, makanan khas Brebes dipastikan akan tetap lestari. Hal ini disebabkan oleh keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menetapkannya sebagai warisan budaya tak benda (WBTb) Indonesia. Penetapan ini dilakukan dalam sidang Kemendikbud pada 6-9 Oktober 2020 lalu.

“Warisan Budaya Tak-benda Indonesia ini adalah tradisi dan ekspresi lisan, seni pertunjukan, adat istiadat masyarakat, ritual, perayaan, pengetahuan, kebiasaan masyarakat, keterampilan, hingga kerajinan tradisional,” terang Fitra Arda Sambas, Direktur Perlindungan Kebudayaan dari Kemendikbud.

Nah, telur asin ternyata memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut. Sejarah telur asin sangatlah panjang dan identik dengan wilayah Brebes, Jawa Tengah.

Sebagai informasi, nih, Millens, telur asin di Brebes ternyata memiliki sejarah yang erat dengan peranakan Tionghoa yang ada di wilayah tersebut. Makanan yang cocok dijadikan lauk ini dulu dianggap sebagai salah satu bagian ritual untuk memuja Dewa Bumi.

Telur asin. (Wikipedia/kembangraps)

Telur asin baru mulai dijadikan benda komersial pada sekitar 1950-an. Sejak saat itu, Brebes dan telur asin seperti menjadi bagian yang nggak terpisahkan. Telur asin pun menjadi oleh-oleh wilayah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat tersebut.

“Proses pembuatan telur asin juga merupakan kerja kolegial. Prosesnya dimulai dari pemilihan telur itik berkualitas wahid dan disertai dengan penggunaan bahan-bahan yang tepat saat proses pengasinan,” ucap Fitra.

Kini, telur asin nggak hanya direbus. Proses pengolahannya juga bisa berupa dikukus, dipanggang, hingga dibakar. Jenisnya juga cukup beragam.

“Ciri telur asin dari Brebes bisa dikenali dari komposisi tingkat keasinannya yang terasa masir. Gurihnya pas sekaligus ada minyak yang keluar dengan warna oranye yang pekat,” lanjut Fitra.

Penetapan status warisan budaya tak benda kepada telur asin ini diharapkan bisa membuatnya semakin lestari dan diwariskan hingga generasi-generasi yang akan datang. Selain itu, diharapkan hal ini akan semakin meningkatkan ekonomi mikro dan usaha kecil menengah, khususnya yang memproduksi telur asin di daerah ataupun di skala nasional.

Gimana, Millens, kamu bangga nggak dengan status terbaru telur asin ini? (Det/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT