BerandaKulinary
Selasa, 10 Mar 2025 13:15

Satai Keong, Megengan, dan Perayaan Menyambut Ramadan di Kabupaten Demak

Satai keong menjadi hidangan khas yang selalu ada dalam tradisi Megengan, perayaan menyambut bulan suci Ramadan di Kabupaten Demak. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Satai keong merupakan kuliner khas yang hanya bisa dijumpai saat perayaan Megengan; digelar sekali dalam setahun saat menyambut Ramadan di Kabupaten Demak

Inibaru.id – Megengan, tradisi menyambut datangnya Ramadan di Kabupaten Demak telah berlalu beberapa hari lalu, mengingat Bulan Suci juga sudah berlangsung sepertiganya. Namun, ada satu menu kuliner yang melekat di hati masyarakat setempat, yakni satai keong.

Di kabupaten yang berbatasan dengan Kota Semarang tersebut, satai keong memang menjelma menjadi hidangan istimewa dalam tradisi Megengan. Bersamaan dengan perayaan tabuh beduk dan festival meriah, satai keong menjadi salah satu menu kuliner yang pasti dicari orang di kota ini.

Sedikit informasi, Megengan biasa digelar di samping Masjid Agung Demak, nggak terkecuali tahun ini. Dalam perayaan tersebut, ada banyak kegiatan seni budaya yang ditampilkan, mulai dari penampilan tari tradisional, hiburan, hingga fashion show.

Nah, satai keong biasanya hadir menemani mereka yang tengah menonton pertunjukan seni budaya atau sekadar duduk-duduk di sekitar masjid sembari menunggu beduk ditabuh itu bersama-sama.

Disajikan bersama Lontong Lodeh

Satai keong biasanya disajikan dengan cara sederhana, hanya dengan diguyur bumbu kacang bercita rasa gurih yang agak pedas. Satai bisa dimakan langsung atau sebagai pendamping makanan berat. Namun, untuk lebih nikmat, satai keong saat ini disajikan bersama dengan lontong lodeh.

Beberapa penjual satai keong memang biasanya membuka lapak mereka bersama lontong lodeh saat acara Megengan, nggak terkecuali Wahyu Sulistyowati, warga Kelurahan Bintoro, KabupatenDemak.

Lilis penjual sate keong dalam acara Megengan Demak tampak antusias menyambut keramaian pembeli beberapa waktu lalu. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Di lapaknya, perempuan yang akrab disapa Lilis ini menjual satai keong, lontong lodeh, aneka gorengan, dan sejumlah menu lain. Namun kebanyakan pembeli biasanya datang ke lapaknya untuk mencari dua menu pertama, yakni satai keong dan lontong lodeh.

“Satai keong ini memang banyak yang cari, karena hanya bisa ditemukan satu tahun sekali,” ujarnya.

Sambal Kacang yang Khas

Sejatinya, satai keong bukanlah masakan spesial lantaran menu kuliner itu mudah ditemukan di pelbagai tempat di Indonesia. Namun, Lilis mengungkapkan, satai keong di Megengan berbeda. Perbedaan itu terletak pada pada baluran sambal kacangnya yang khas.

"Yang pasti, siapa pun yang pernah mencobanya pasti akan merindukan masakan ini lagi," akunya. "Harganya juga murah, per tusuk satai keong dijual Rp4.000, sedangkan lontong lodeh seharga Rp5.000."

Hal tersebut dibenarkan Drajat, seorang pembeli mengaku menghadiri acara Megengan hanya untuk menikmati sate keong dan lontong lodeh, pekan lalu. Kegiatan itu sudah menjadi agenda tahunan yang selalu dia lakukan bersama istrinya saat menyambut Ramadan.

“Megengan memang nggak afdol kalau belum makan satai keong,” kata lelaki 63 tahun itu.

Representasi Masyarakat Agraris

Drajat dan istri menikmati satai keong yang hanya disajikan satu tahun sekali saat acara Megengan. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Menjadikan satai keong sebagai bagian nggak terpisahkan dari tradisi Megengan memang nggak bisa dielakkan, mengingat makanan tersebut merupakan representasi dari masyarakat Demak yang mayoritas merupakan petani atau bergerak di sektor agraris.

Untuk yang belum tahu, keong adalah hama bagi petani. Moluska bercangkang yang biasa memakan trubus-trubus tanaman padi ini biasanya "diburu" petani saat masa tanam tiba. Selain dibasmi, sebagian orang juga memanfaatkannya sebagai menu kuliner atau campuran masakan, salah satunya satai keong.

Berdasarkan cerita Lilis, satai keong sudah menjadi bagian dari masyarakat Demak sejak zaman nenek moyang. Para petani menyajikan satai keong sebagai hidangan sarapan. Nggak hanya memiliki rasa yang enak, kuliner ini juga memiliki banyak nutrisi yang baik untuk tubuh.

“Makanan ini memang kesukaan masyarakat desa. Orang dulu suka karena enak, banyak gizi, dan bernutrisi,” terangnya.

Buat kamu yang tertarik menikmati satai keong dengan sambal kacang dan lontong lodeh, nantikan pas tradisi Megengan di Kabupaten Demak tahun depan ya. (Sekarwati/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: