BerandaKulinary
Minggu, 25 Jun 2022 19:35

Sambal, Makanan yang Tidak Bisa dipisahkan dari Orang Indonesia

Sambal menggugah selera makan siapa saja yang menyantapnya. (Instagram/Regunancha)

Sambal bukanlah makanan asing untuk lidah orang Indonesia. Tak heran, banyak sekali variasi resep sambal di Indonesia. Tapi, sejak kapan ya masyarakat Indonesia mengonsumsi sambal?

Inibaru.id –Bagi kebanyak orang di Indonesia, makan apapun bila nggak diberi sambal sepertinya kurang nikmat. Kamu tentu nggak asing lagi dengan aneka macam sambal yang bisa kamu santap dengan nasi hangat dan lauk kesukaanmu. Rasa pedas dari cabai pastinya bisa menggugah selera makan siapa saja yang menikmatinya.

Namun, sayangnya nggak ada data atau bukti pasti yang mencatat sejak kapan masyarakat Indonesia mulai meracik sambal. Kabarnya, cabai baru kali pertama datang ke Indonesia pada abad ke-16. Menurut cerita, yang membawa cabai ke Indonesia adalah bangsa Potugis dan Spanyol. Mereka membawanya dengan kapal bersamaan dengan 2 ribu jenis tumbuhan lainnya.

Tapi, sumber lain menyebutkan bukti bahwa sambal telah menjadi bagian dari menu makanan masyarakat Indonesia jauh sebelum cabai (Capsicum) dari Benua Amerika tumbuh di Nusantara pada abad ke-16. Katanya sih, nenek moyang orang Jawa menggunakan cabya jawa (Piper Retrofractum), lada, dan jahe sebagai bahan membuat sambal. Tentu saja cabai yang digunakan nggak sama dengan genus cabai dari Benua Amerika.

O ya, nama-nama sambal juga ditemukan pada teks Jawa kuno, Serat Centhini. Serat Centhini merupakan salah satu karya sastra Jawa terkenal yang ditulis pada 1814 M dengan aksara Jawa yang ditulis tangan.

Secara garis besar, isinya adalah tentang kehidupan orang Jawa secara detail, filsafat, agama, kebatinan, adat kebesaran, dan kesenian. Di dalamnya juga disebutkan nama berbagai jenis makanan dan minuman, termasuk sambal.

di Serat Centhini, sambal dan lalaban disajikan bersamaan dengan makanan utama, sayur, lauk-pauk, dan minum. (Instagram/Mynameisyana09)

Dalam Serat Centhini, sambal dan lalapan merupakan jenis makanan pelengkap yang penting dalam tradisi makanan tradisional. Setidaknya ada 46 jenis sambal yang disebutkan pada teks Jawa kuno itu, diantaranya ada sambal bawang laos, sambal brambang, sambal goreng rempela ati, sambal kaluwak, dan masih banyak lagi. Dari nama-nama sambal pada Serat Centhini, terkuak kalau bahan baku sambal bukan hanya cabai, tapi juga ada bahan-bahan lainnya.

Omong-omong ya, sambal juga menjadi kesukaan tokoh Indonesia, lo. Sebut saja Ki Hadjar Dewantara. Saat dalam pengasingan di Belanda pada tahun 1913 – 1919, dia kerap menjamu makanan kepada teman-teman sebangsanya. Kala itu sambal goreng ati menjadi salah satu makanan buatan istrinya yang menghiasi meja jamuan bagi para tamu.

Katanya sih, di dalam cabai ada sebuah senyawa yang bernama capsaicin yang merangsang tubuh memproduksi suatu zat yang dinamakan endorphin. Zat inilah yang diyakini membuat seseorang marasa senang serta mampu meningkatkan kekebalan tubuh

Yang pasti, hingga kini sambal tetap menjadi bagian yang nggak bisa dipisahkan dari kebiasaan makan orang Indonesia. Nggak hanya di rumah, kamu pasti bakal menemukannya di tempat makan, baik itu yang tradisional ataupun modern.

Kalau kamu, paling suka makan sambal jenis apa, Millens? (His, Cnn, Unp/IB32/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: