Inibaru.id – Kalau bicara soal kuliner Indonesia, belakangan ini nama ayam geprek jadi bahasan. Gara-garanya sih Geprek Bensu jadi bahan perjulidan warganet usai ikut acara yang diklaim masuk dalam Paris Fashion Week, padahal bukan. Namun, kali ini kita nggak membahas soal jenama yang sejak berdiri sudah bikin banyak kontroversi ini, melainkan sejarah ayam geprek yang sejati, asli dari Yogyakarta.
Selebtwit Bryan Barcelona di akun Twitter @barcelonabryan sempat menyebut sejumlah penjual ayam geprek legendaris yang dianggap memiliki cita rasa luar biasa pada Senin (7/3/2022) lalu.
“Kalaupun harus ada perwakilan ayam geprek di Paris Fashion Week, yang berhak punya kesempatan ya Bu Rum, Mas Kobis, dan Keprabon. Bukan yang lain,” tulisnya.
Nah kali ini, kita membahas Ayam Geprek Bu Rum dari Yogyakarta. Konon, di warung milik Ibu Ruminah inilah, ayam geprek tercipta dan jadi salah satu kuliner yang digemari orang Indonesia.
Oya, ayam geprek dan ayam penyet ini beda ya, Millens meski sama-sama dicampur dengan sambal pedas. Kalau ayam penyet, yang dipakai adalah daging ayam yang digoreng dengan bumbu kuning. Sementara itu, ayam geprek adalah ayam yang diberi lapisan tepung tipis yang digoreng dan kemudian dihancurkan lalu dicampur dengan sambal. Jadi, nggak hanya daging ayamnya yang jadi pedas dan mantap, melainkan juga tepung kriuknya.
Menariknya, ayam geprek ditemukan Bu Ruminah pada 2003 lalu gara-gara permintaan nggak biasa dari salah seorang pelanggannya yang saat itu masih berstatus mahasiswa. Oya, omong-omong, Bu Rum ini memang sudah populer di kalangan mahasiswa Yogyakarta. Warungnya di kawasan Papringan selalu dipenuhi pelanggan.
Baca Juga:
Mengenal Kuliner Khas Tegal, Nasi BoganaNah, sang mahasiswa ini meminta Bu Rum menggeprek ayam goreng tepung lalu mencampurkannya dengan sambal. Awalnya, olahan yang ternyata kemudian disukai banyak mahasiswa ini diberi nama ayam gejrot atau ayam ulek. Namun, pada akhirnya Bu Rum menamainya jadi ayam geprek.
Karena terlanjur populer jadi tempat terciptanya menu ayam geprek, Warung Bu Rum pun nggak pernah sepi pengunjung. Padahal, di sekitar warungnya, banyak penjual ayam geprek dengan konsep lebih modern. Terkadang, pelanggan bahkan harus rela mengantre untuk mendapatkan ayam geprek di tempat legendaris tersebut.
Di warung ini pula, pelanggan bisa mengambil nasi dan sayurnya sendiri. Ada juga tambahan tempe atau tahu yang bisa langsung digeprek bersamaan dengan ayamnya. Duh, dijamin mantap dan puas, ya?
Tertarik makan di Warung Bu Rum yang jadi tempat ayam geprek diciptakan ini, Millens? Kuy, ke Jogja! (Cnn/IB09/E05)