Inibaru.id – Dikenal sebagai makanan sehat karena memiliki bahan utama sayur, pecel dan gudangan memiliki tampilan dan rasa yang sangat berbeda. Nah, di Grobogan, ada makanan yang merupakan perpaduan dari kedua penganan tersebut. Namanya adalah sego pager, Millens.
Sego pager adalah penganan yang terdiri atas nasi dan sejumlah sayuran seperti daun pepaya, jantung pisang, daun kemangi, daun luntas, dan kenikir. Sayuran-sayuran tersebut kemudian disiram dengan sambal kacang khas pecel dan sambal kelapa yang biasa kamu temui di gudangan.
Penganan ini bisa dengan mudah kamu temui di warung-warung makan yang ada di Kecamatan Godong. Awalnya, penganan ini hanya populer di tiga desa yang ada di kecamatan tersebut, yaitu Godong, Ketitang, dan Bugel.
“Kalau sejarah pastinya nggak jelas. Yang pasti, sego pager sudah eksis pada dekade 1960-an. Menariknya, cara penyajiannya nggak berubah, yaitu ditempatkan di wadah daun pisang yang dipincuk,” ujar Badiatul Muchlisin Asti, penulis buku Riwayat Kuliner Indonesia: Asal-usul, Tokoh, Inspirasi, dan Filosofi sebagaimana dilansir dari Murianews, Rabu (28/6/2023).
Meski berasal dari Godong, banyak warung di kecamatan lain di Grobogan yang menjualnya. Salah satunya adalah milik Isnaini di Desa Mojoagung, Kecamatan Karangrayung.
“Namanya sego pager karena kebanyakan sayurnya bisa ditemui di dalam pagar rumah alias pekarangan. Saya sering mendapatkan pesanan penganan ini dari tetangga untuk acara formal atau kebutuhan sarapan,” ungkap Isnaini sebagaimana dikutip dari Detik, Rabu (21/12/2022).
Semenjak mulai berjualan sego pager 16 tahun silam, Isnaini juga tetap setia menyediakan dua versi sego pager, yaitu yang sayurnya sudah direbus sampai matang dan yang sayurnya masih mentah. Keduanya punya penggemarnya sendiri-sendiri. Yang pasti, untuk membuat kedua jenis sego pager terasa enak, Isnaini harus memastikan sambal-sambal yang disajikan mantap.
Selain itu, biar rasanya semakin kaya, sego pager biasanya dimakan dengan rempeyek, kerupuk, atau gorengan. Hm, pantes banget ya penganan ini cocok dimakan saat sarapan.
Kalau kamu tertarik untuk mencicipinya, biasanya warung-warung di Grobogan menjualnya dengan harga Rp5 ribu per porsi. Harga tersebut sudah termasuk dengan lauk kerupuk, keripik, atau peyek.
“Harganya murah, Rp5 ribu jika ditambah kerupuk atau peyek,” cerita Rudianti, warga Grobogan lainnya yang juga menjual penganan ini.
Hm, jadi penasaran ya seperti apa kenikmatan sego pager kalau dimakan langsung di tempat asalnya, Grobogan. Yuk kapan kita main ke sana dan mencobanya? (Arie Widodo/E05)