BerandaKulinary
Sabtu, 17 Nov 2023 19:10

Perpaduan Pecel dan Gudangan, Seperti Apa Kenikmatan Sego Pager Khas Grobogan?

Sego pager khas Grobogan. (Inspirasiline)

Ternyata, pecel dan gudangan bisa lo dipadukan jadi sebuah makanan yang lezat. Namanya sego pager dan bisa kamu temui di Grobogan, Jawa Tengah. Seperti apa ya rasanya?

Inibaru.id – Dikenal sebagai makanan sehat karena memiliki bahan utama sayur, pecel dan gudangan memiliki tampilan dan rasa yang sangat berbeda. Nah, di Grobogan, ada makanan yang merupakan perpaduan dari kedua penganan tersebut. Namanya adalah sego pager, Millens.

Sego pager adalah penganan yang terdiri atas nasi dan sejumlah sayuran seperti daun pepaya, jantung pisang, daun kemangi, daun luntas, dan kenikir. Sayuran-sayuran tersebut kemudian disiram dengan sambal kacang khas pecel dan sambal kelapa yang biasa kamu temui di gudangan.

Penganan ini bisa dengan mudah kamu temui di warung-warung makan yang ada di Kecamatan Godong. Awalnya, penganan ini hanya populer di tiga desa yang ada di kecamatan tersebut, yaitu Godong, Ketitang, dan Bugel.

“Kalau sejarah pastinya nggak jelas. Yang pasti, sego pager sudah eksis pada dekade 1960-an. Menariknya, cara penyajiannya nggak berubah, yaitu ditempatkan di wadah daun pisang yang dipincuk,” ujar Badiatul Muchlisin Asti, penulis buku Riwayat Kuliner Indonesia: Asal-usul, Tokoh, Inspirasi, dan Filosofi sebagaimana dilansir dari Murianews, Rabu (28/6/2023).

Meski berasal dari Godong, banyak warung di kecamatan lain di Grobogan yang menjualnya. Salah satunya adalah milik Isnaini di Desa Mojoagung, Kecamatan Karangrayung.

Sego pager adalah perpaduan pecel dan gudangan. (Alif.id)

“Namanya sego pager karena kebanyakan sayurnya bisa ditemui di dalam pagar rumah alias pekarangan. Saya sering mendapatkan pesanan penganan ini dari tetangga untuk acara formal atau kebutuhan sarapan,” ungkap Isnaini sebagaimana dikutip dari Detik, Rabu (21/12/2022).

Semenjak mulai berjualan sego pager 16 tahun silam, Isnaini juga tetap setia menyediakan dua versi sego pager, yaitu yang sayurnya sudah direbus sampai matang dan yang sayurnya masih mentah. Keduanya punya penggemarnya sendiri-sendiri. Yang pasti, untuk membuat kedua jenis sego pager terasa enak, Isnaini harus memastikan sambal-sambal yang disajikan mantap.

Selain itu, biar rasanya semakin kaya, sego pager biasanya dimakan dengan rempeyek, kerupuk, atau gorengan. Hm, pantes banget ya penganan ini cocok dimakan saat sarapan.

Kalau kamu tertarik untuk mencicipinya, biasanya warung-warung di Grobogan menjualnya dengan harga Rp5 ribu per porsi. Harga tersebut sudah termasuk dengan lauk kerupuk, keripik, atau peyek.

“Harganya murah, Rp5 ribu jika ditambah kerupuk atau peyek,” cerita Rudianti, warga Grobogan lainnya yang juga menjual penganan ini.

Hm, jadi penasaran ya seperti apa kenikmatan sego pager kalau dimakan langsung di tempat asalnya, Grobogan. Yuk kapan kita main ke sana dan mencobanya? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024