BerandaKulinary
Minggu, 27 Jan 2018 13:33

Pangek Pisang, Camilan untuk Momen Khusus

Pisang pangek (life.108jakarta.com)

Penganan yang bikin nagih ini nggak bisa dijumpai setiap saat karena hanya dibuat dan disajikan untuk saat-saat khusus yang berkaitan dengan tradisi. Itulah pisang pangek.

Inibaru.id – Kuliner Sumatera Barat (Sumbar)? Ya, rendang. Okelah, rendang memang primadona kuliner dari Sumbar dan menurut CNN, penganan itu jadi sajian tradisional favorit nomor satu di dunia.

Tapi kayak banyak provinsi lain, Sumbar juga superduper kaya kuliner khas. Sebut beberapa ya, Millens: ada sala lauak, galamai, lompong sagu, kacimuih, atau lamang tapai.

Nah, ada satu yang punya banyak keistimewaan, tapi jarang dikenal dan nggak mudah dijumpai. Lo kok? Iya, ia istimewa karena hanya ada pada saat-saat penting atau upacara adat [enting. Namanya pangek pisang.

Dikutip dari Beritagar.id (23/5/2017), penganan ini berasal dari Solok dan Solok Selatan, manis dan gurih rasanya. Ia disajikan hanya saat ada kenduri, pesta pernikahan, pengangkatan datuk, atau upacara mendirikan rumah. Penganan itu juga dibuat khusus sebagai bagian antaran untuk mertua menjelang puasa atau Lebaran.

Baca juga:
Dodol Nanas Jambi, Asam, Manis dan Kenyal-kenyil
Ke Magelang, Seruput Sup Senerek Dulu Ya...

Rumitkah membuat pangek pisang sehingga hanya dibuat untuk keperluan khusus? Nggak, kok. Kamu mau coba?

Ya, siapkan pisang kepok yang matang. Setelah dikupas, pisang disusun di dalam dandang atau kuali yang sudah dialasi lidi dan banyak daun pandan agar tidak hangus dan beraroma wangi pandan.

Susunan pisang itu kemudian disiram dengan santan kental yang sudah dibubuhi sedikit kunyit yang dihaluskan, gula, garam dan vanili. Kukus sampai santan mengering. Selama proses pengukusan, kuali tidak boleh dibuka.

Setelah matang, kita akan mendapatkan camilan pisang yang lembut, berwarna kuning, dan terasa manis gurih, perpaduan sedikit gula dan santan yang telah meresap.

Nggak rempong, kan? Bahan-bahannya pun mudah didapat.

Oya, di Solok, biasanya pangek pisang dinikmati bersama lupis, atau ketan, baik yang terbuat dari ketan putih maupun ketan hitam. Tapi di Solok Selatan, camilan ini dinikmati bersama nasi lamak, yang terbuat dari beras ketan yang dicampur santan dan kunyit, lalu dikukus sampai matang.

Kendati umumnya dihidangkan saat peristiwa-peristiwa besar atau upacara adat, namun pangek pisang dapat juga dinikmati sebagai camilan sore atau hidangan untuk berbuka puasa.

Baca juga:
Tertarik Bikin Lompong Sagu? Ikuti Resep Ini…
Sebatang Cokelat dengan Harga Bersahabat

Nah,  meskipun jadi penganan khas acara adat, nggak ada larangan buat siapa pun untuk membuat dan menikmatinya setiap saat. Di Solok Selatan, ada seorang warga yang berinisiatif menyajikan penganan pangek pisang. Dikutip dari Republika.co.id, Yondra Efendi yang sadar bahwa nggak mudah menikmati pangek pisang di luar waktu khusus, dia membuat dan memasarkannya di warung makan miliknya di Lundang, Kecamatan Sungai Pagu, Solok Selatan. Selain alasan bisnis, Yondra berharap camilan khas Sumbar itu tetap lestari. Mulia banget, kan?

Nah, kamu juga bisa membuatnya sendiri. Bahan dan bumbu gampang didapat, cara memasaknya pun nggak rempong. Yap, segera bersiap belanja dan segera ke dapur. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024