BerandaKulinary
Minggu, 29 Jul 2023 11:00

Ndas Borok, Kuliner Khas Temanggung dengan Nama Seram

Ndas borok, kuliner khas Temanggung. (Temanggungkab)

Jika diartikan, ndas borok adalah kepala yang dipenuhi penyakit kulit yang tak kunjung sembuh. Tapi di Temanggung, ada jajanan tradisional yang diberi nama seseram itu.

Inibaru.id – Kalau menilik Bahasa Jawa, ‘ndas borok’ bisa diartikan sebagai kepala yang penuh dengan penyakit borok. Terkesan seram dan jorok ya? Tapi, nyatanya nama ini dipakai sebagai kuliner khas Temanggung, Jawa Tengah.

Penganan ini terbuat dari adonan singkong yang diberi tambahan parutan kelapa dan lelehan gula jawa cair. Oleh karena itulah, meski disebut sebagai jajanan, ndas borok sebenarnya bisa bikin kenyang. Banyak orang di Temanggung yang kemudian menjadikannya penganan untuk sarapan atau bekal, deh.

O ya, salah seorang penjual jajanan ini, yaitu Saryanto dari Desa Pendowo, Kecamatan Kranggan mengetahui sejarah asal mula penamaan dari jajanan tersebut. Ternyata, hal ini dipengaruhi oleh cara pembuatan ndas borok, Millens.

“Ini kan bahan utamanya singkong dan kelapa yang diparut. Setelah keduanya dicampur, ditaburi gula aren yang sudah diiris tipis lalu diberi alas daun pisang. Kemudian dikukus sekitar 20 sampai 30 menit. Pas sudah masak, ditempatkan di wadah dari anyaman bambu dengan bentuk bulat. Nah, bentuk bulat ini dianggap mirip dengan kepala. Pas disajikan, banyak pembeli yang menyebut jajanan ini mirip dengan ndas borok. Akhirnya sampai sekarang dikenal nama itu,” cerita laki-laki yang kini berusia 45 tahun tersebut sebagaimana dilansir dari Temanggungkab, Kamis (6/8/2020).

Saryanto juga menjelaskan tentang alasan mengapa kini dia memilih jadi penjual jajanan tradisional tersebut. Ternyata, dia sangat menyukainya sejak diperkenalkan oleh ayahnya pada usia 10 tahun.

“Dulu ayah saya pergi berdagang beras ke Parakan. Saya ikut, lalu dibelikan ndas borok biar nggak lapar. Baru sekali coba saya langsung suka. Kenangan itu masih saya ingat sampai sekarang dan akhirnya kini saya menjualnya,” ungkapnya.

Mitos Ndas Borok

Ndas borok tercipta berkat mitos larangan membawa bekal nasi saat mendaki Gunung Sumbing. (Satrianesia)

O ya, ndas borok ternyata juga punya mitosnya sendiri, lo. Kabarnya, penganan ini tercipta sebagai bekal bagi orang zaman dahulu yang pengin mendaki Gunung Sumbing untuk keperluan spiritualitas atau menambah ilmu. Nah, saat itu, ada larangan membawa bekal dari nasi. Maka, bekal yang dibawa adalah penganan yang terbuat dari singkong, gula, serta kelapa.

Kabarnya, kalau ada orang yang tetap nekat membawa nasi, setelah memakannya akan langsung merasa lapar setelah satu atau dua jam. Beda cerita kalau memakan penganan dari singkong, gula, dan kelapa. Katanya bisa kenyang dan kuat mendaki sampai ke atas. Berkat mitos inilah, kemudian tercipta ndas borok.

Kalau kamu pengin mencicipi ndas borok di tempat asalnya, bisa kok datang ke Pasar Tani Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) yang ada di Kranggan atau di Pasar Tani Pekarangan. Datang saja pas pagi-pagi saat kondisi ndas borok baru selesai dimasak dan masih hangat. Dijamin rasanya bakal terasa mantap dan mengenyangkan, Millens. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024