Inibaru.id – Pengin wisata kuliner anti mainstream? Cobain deh datang ke Pasar Inis yang berlokasi di Desa Brondonrejo, Kecamatan Purwodadi, Purworejo. Di sana, kamu bisa menemukan sejumlah kuliner tradisional. Salah satu yang cukup menarik untuk dicoba adalah sega telang atau nasi telang.
Dari namanya saja, kamu sudah bisa menebak kalau penganan ini terkait dengan bunga telang, bukan? Yap, nyatanya, kuliner yang satu ini memang memakai bahan ekstrak bunga telang sebagai pewarna alami. Oleh karena itulah, nasi telang punya warna biru keunguan.
“Sega telang hanya bisa didapatkan di sini,” cerita salah seorang penjual di Pasar Inis, Sulis, sebagaimana dilansir dari Tribun Jogja, Minggu (16/7/2023).
Sebenarnya sih ya, sega telang ini nggak beda jauh dengan nasi uduk atau nasi kuning. Yang paling terlihat bedanya barangkali adalah warna nasinya. Selain itu, lauknya nggak jauh beda seperti kering tempe, mi goreng, kerupuk, dan sambal. Soal penyajian, karena digelar di Pasar Inis yang mengedepankan hal-hal tradisional, sega telang ditempatkan di atas pincuk atau daun pisang, Millens.
Soal rasa, sega telang juga nggak jauh beda dengan nasi uduk yang mengedepankan rasa gurih dan asin. Tapi, adanya ekstrak bunga telang membuatnya juga memiliki sentuhan segar. Sensasi rasa ini ternyata disukai banyak penggemar kuliner yang datang ke Pasar Inis.
“Kebanyakan yang beli mbak-mbak atau anak muda. Setiap kali jualan bisa habis 2-3 kilogram sega telang. Bahkan, kalau ada event besar di sini, bisa ludes sampai 5 kilogram,” lanjut perempuan yang sudah menjual penganan tersebut sejak 5 tahu silam itu.
Soal harga, sega telang di Pasar Inis cukup terjangkau. Kamu tinggal merogoh kocek Rp7 ribu per porsi. Tapi, karena dijual di Pasar Inis, kamu harus membayarnya dengan uang pring.
Eh apaan tuh? Karena tema Pasar Inis adalah pasar tradisional, maka sistem pembayaran di sana juga memakai uang pring alias uang bambu. Nggak perlu pusing, pada bagian depan Pasar Inis, tersedia penukaran uang pring dengan nominal Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu, dan Rp20 ribu. Dengan uang itulah kamu bisa bertransaksi di sana.
Asal kamu tahu, Pasar Inis memang digelar sebagai tempat para penggila wisata kuliner tradisional atau zaman dahulu (zadul). Lokasinya sengaja ditempatkan di pinggir sawah sehingga orang-orang yang datang ke sana bisa menikmati makanan sembari melihat pemandangan sawah yang asri.
Karena memiliki tema pasar kuliner tradisional, jangan heran kalau penjual di pasar yang buka hanya pada hari Minggu pukul 06.00 WIB sampai 11.00 WIB tersebut juga mengenakan pakaian tradisional seperti kebaya, jarik, atau caping. Bahkan, lapak para penjual dan tempat duduk bagi pengunjung juga terbuat dari bahan bambu, lo.
Jadi, sudah tahu kapan harus ke mana kalau pengin wisata kuliner di Purworejo? Datang saja ke Pasar Inis dan kamu pun bisa mencicipi sega telang atau penganan tradisional lainnya, Millens. (Arie Widodo/E05)